Friday, October 24, 2008

Virus AIDS Sebabkan Pembekuan Darah

Virus AIDS Sebabkan Pembekuan Darah
 
 

VIRUS AIDS, HIV, mungkin menyebabkan pembekuan darah dan masalah lain di dalam pembuluh darah yang dapat membunuh pasien lebih cepat bahkan sekalipun mereka relatif sehat, demikian laporan beberapa peneliti Senin.
    
Mereka mendapati bahwa pasien yang diberi jeda dalam pemberian resep HIV memiliki tingkat protein darah yang lebih tinggi yang berkaitan dengan peradangan, reaksi kekebalan yang seringkali berbahaya.

Studi internasional tersebut memperlihatkan mengapa beresiko untuk memberi "jeda" kepada pasien dalam pemberian kombinasi obat yang menekan virus tersebut, kata para peneliti itu dalam jurnal Public Library of Science, PLoS Medicine.

Temuan itu berasal dari studi internasional mengenai apakah benar-benar bermanfaat untuk memungkinkan pasien mengkonsumsi kombinasi obat HIV secara berkala setelah penelitian memperlihatkan itu aman, akan menghemat biaya, dan membatasi dampak dari obat tersebut.

Namun studi itu dihentikan lebih awal, pada 2006, karena pasien yang memperoleh jeda dari terapi obat mereka jauh lebih mungkin untuk meninggal lebih awal dibandingkan dengan pasien yang terus menjalani pengobatan, dan bukan dari kondisi yang biasanya berhubungan dengan AIDS, demikian temuan para peneliti tersebut sebagaimana dilaporkan kantor berita Inggris, Reuters.

James Neaton dari University of Minnesota dan rekannya meneliti 85 pasien yang meninggal dini, dan membandingkan contoh darah mereka dengan 170 pasien yang tidak meninggal.

Mereka mendapati tiga hal yang disebut "biomarker", atau protein darah, yang berhubungan dengan peradangan, lebih tinggi pada orang yang meninggal. Ketiga "biomaker" itu adalah protein C-reaktif yang sangat peka, "interleukin 6" (IL-6), dan "D-dimer".

"IL-6 dan D-dimer sangat berkaitan dengan semua penyebab kematian.. Menyela (obat HIV) dapat kian meningkatkan resiko kematian dengan kenaikan tingkat IL-6 dan D-dimer," tulis para peneliti itu.

"Besarnya peningkatan resiko kematian yang berkaitan dengan kenaikan 'biomarker' ini secara klinis relevan," kata Neaton dalam satu pernyataan. "Penelitian yang bertujuan memahami apakah pengobatan kenaikan tingkat 'marker' ini bermanfaat dan sekarang diperlukan."

Para peneliti tersebut menyatakan bahwa mungkin terbuka peluang untuk mengembangkan obat yang memerangi peradangan itu.Peradangan pada umumnya berhubungan dengan sejumlah kondisi jantung, kanker dan mungkin juga diabetes.
    
Studi lain telah memperlihatkan bahwa HIV mempengaruhi bagian dalam pembuluh darah dan mungkin membuat darah lebih mungkin untuk membeku. Pembekuan darah tersebut dapat mengakibatkan serangan jantung, stroke dan "pulmonary embolism".

Kombinasi obat HIV, yang disebut terapi anti-retrovirus yang sangat aktif, atau HAART, mencegah virus menggandakan diri di dalam darah dan merusak sel-sel sistem kekebalan tubuh.Meskipun tak ada obat buat HIV, obat-obat itu dapat mempertahakan kesehatan pasien.


sumber :antara
 
 

No comments: