Monday, December 21, 2009

Pribadi Menarik & Menyenangkan

Pribadi Menarik & Menyenangkan 

 

Semua orang ingin disebut menarik, menjadi pusat perhatian, terkenal dan dikagumi banyak orang. Menjadi menarik dan menyenangkan merupakan obsesi kebanyakan orang. Menarik dan menyenangkan mencakup aspek fisik (lahiriah) dan non-fisik (meliputi: emosional, personalitas dan integritas pribadi). Banyak orang yang cantik, tampan, pandai dan kaya namun belum dapat dikategorikan sebagai orang-orang yang menarik dan menyenangkan dikarenakan adanya sesuatu yang kurang dalam diri mereka.


Orang yang menarik dan menyenangkan membuat orang suka padanya dan selalu ingin dekat dan ingin melihatnya serta ingin berinteraksi dengannya. Orang yang memiliki daya tarik dan menyenangkan ibarat memiliki kekayaan yang tak ternilai harganya.


Berbeda dengan kecantikan dan kepintaran yang pada hakekatnya merupakan  sesuatu  yang  diberikan  oleh  Tuhan (given),   menarik dan menyenangkan merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan distimulasikan dalam setiap aktifitas kehidupan kita sehari-hari (daily activity).


Untuk itu ada beberapa Kiat yang perlu diikuti dan dilakukan bila Kita ingin memiliki Kepribadian Yang Menarik dan Menyenangkan.

KIAT-KIATnya adalah sebagai berikut :

1. SOPAN SANTUN (POLITENESS)
Selalu sopan dan baik terhadap orang lain menyebabkan kita menjadi menarik dan menyenangkan bagi orang lain tersebut. Bila bertemu dengan siapapun kita hendaknya "hangat" dan ramah kepadanya. Tegur sapa yang manis dan hangat, seperti : Halo...apa khabar, Selamat Pagi..., Selamat Siang..., dsb harus selalu kita ucapkan lengkap dengan ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang tulus yang mencerminkan dan mewakili itu semua. Pada orang yang baru pertama kali kita kenal sebaiknya kita ucapkan : "Saya senang sekali bertemu dengan Anda..., Kapan-kapan kita bincang-bincang lagi..., dsb, dsb.


Orang-orang yang ingin tampil menarik, menyenangkan dan diperhatikan orang adalah orang-orang tidak akan pernah menyakitkan dan melukai hati dan perasaan orang lain. Bila hati orang sudah terluka maka akan sulit sekali untuk dapat sembuh dalam waktu yang singkat malah mungkin sekali sakit hatinya berubah menjadi api dendam yang membara yang sewaktu-waktu dapat meledak bagaikan bom neutron yang dahsyat.


2. KERAMAH-TAMAHAN (HOSPITALITY)  
Prinsip "SENTUHLAH HATINYA", haruslah DIPEGANG dan DIFAHAMI BETUL guna menimbulkan KESAN MENARIK dan MENYENANGKAN pada diri kita.


BEBERAPA HAL yang PERLU DIPRAKTEKKAN sehubungan dengan Sopan Santun dan Keramah-tamahan :

Sambutlah Tegur Sapa Orang-orang : "Tiada hal yang senyaman kata-kata sambutan yang diberikan oleh orang lain dengan nada yang tulus dan riang".


Senyumlah Kepada Orang-orang : "Ada 72 otot yang diperlukan untuk mengerutkan dahi, namun hanya dibutuhkan 14 buah otot untuk tersenyum".


Panggillah Orang dengan Menyebut Namanya : "Musik yang paling merdu dan syahdu di telinga siapapun adalah bunyi namanya sendiri...".


Bersikaplah Bersahabat : "Bila anda ingin bersahabat, bersikaplah bersahabat..."


 THE VALUES OF SMILE :

  • It costs nothing but create much.
  • It enriches those who receive without impoverishing those who give.
  • It happens in a flash but the memory of it sometimes lasts forever.
  • None are so rich that they can along without it, and none are so poor but are richer for smile.
  • It create happiness at home, foster goodwill in a business and is the countersign of friends.
  • Yet it can not be bought, begged, borrowed or stolen, for it is something that is no earthly good to anybody till it is given away !
  • And if it ever happens that some people should be too tired to give you a smile, why not leave one of yours ?
  • For nobody needs a smile so much as those who have none left to give.

3. RASA HORMAT (RESPECTFUlL)      
Kalau kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan mungkin akan menimbulkan Ketegangan, sebab orang lain mungkin tidak menyukai cara-cara kita tersebut. Sebaliknya, kalau kita memperlakukan orang lain dengan cara sebagaimana mereka ingin diperlakukan maka hakekatnya kita telah menangkap inti dari fleksibiltas diri kita yang sebenarnya.


Menghormati orang lain, berarti belajar memperlakukan orang lain secara berbeda menurut kadar kebutuhan dan kepercayaan mereka bukannya menurut kadar kebutuhan dan kepercayaan diri kita sendiri. Hal ini bisa mengarah kepada pengertian Moral dan penerimaan diantara individu-individu dan kelompok-kelompok. Hal ini juga menunjukkan INTEGRITAS PRIBADI seseorang.


Rasa hormat kepada orang lain, mungkin lebih mudah dipahami sebagai: "usaha mencari kepentingan umum yang dibagi bersama dan kemudian dikerjakan bersama-sama untuk mencapai hasil yang menang-menang (win-win)".


4. PENUH PERHATIAN (ATTENTIVE)
Sikap penuh perhatian berarti menyadari "apa saja yang sedang berlangsung di lingkungan kita". Sikap penuh perhatian berhubungan dengan kemampuan membaca situasi yang tersirat (implicit). Ini bisa dimulai dari sesederhana memperhatikan  ketika  seseorang merasa bosan dan merasakan bahwa sekarang bukan saatnya untuk menyampaikan gagasan-gagasan kita.


Bersikap penuh perhatian berarti mengosongkan diri dari pemikiran-pemikiran diri kita sendiri secara subyektif (mampu melihat dari kaca mata orang lain) dan membuka wawasan dan pikiran untuk mau melihat segala hal di luar diri kita.


Orang yang penuh perhatian juga tahu kapan ia harus bertindak dan kapan ia tidak boleh bertindak. Orang yang tergolong penuh perhatian akan bermain dalam hal : kecenderungan, pola-pola, variasi dan kesempatan. Orang yang penuh perhatian akan memiliki sikap terbuka baik terhadap informasi yang masuk, gagasan ataupun saran-saran dari orang lain.

Baca Artikel Lainnya di : www.hardhismart-consulting.co.cc


sumber: www.dudung.net



New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Materialisme & Hedonisme Melanda Kita

Materialisme & Hedonisme Melanda Kita 

 

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dalam Era globalisasi dewasa ini yang ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di segala bidang, merupakan suatu realitas yang tak dapat dipungkiri dan tak mungkin dihindari oleh setiap orang yang hidup di zaman ini. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi, lebih-lebih media elektronik telah menawarkan suatu gagasan baru ke seluruh dunia tanpa memperhitungkan dampak-dampak negatif yang dapat ditimbulkannya terhadap norma agama dan akhlaq manusia.

Promosi bertubi-tubi yang dilancarkan oleh berbagai media massa telah menawarkan kenikmatan hidup dengan gaya modern, konsumtif dan jet-set (mewah). Gaya hidup yang dituntut dan dikejar oleh hampir setiap orang sebagai pelaku kehidupan modern adalah kehidupan yang bebas tanpa batas, baik batas etika kesopanan, moral maupun akhlaq. Roda kehidupan yang dipacu dengan akselerasi tinggi hingga menjadi cepat panas, disamping juga ketatnya dunia kompetisi, khususnya di bidang ekonomi dan prinsip-prinsip pemenuhan kebutuhan serta keinginan manusia, telah memaksa manusia kini tidak lagi berperilaku dan bertindak manusiawi tetapi dengan semau gue (seenaknya sendiri).


Bagi banyak orang, mencari rizki yang halalan toyyiban (halal dan baik) nyaris dianggap suatu pekerjaan yang sia-sia. Adanya peluang untuk korupsi, kolusi, manipulasi dan sejenisnya yang berseliweran di depan hidung, benar-benar  membuat mata mereka menjadi "silau". Rangsangan manipulasi dan kolusi itu menjadi "klop" manakala kita melihat keadaan ekonomi yang semakin sulit akhir-akhir ini. Susahnya mencari pekerjaan, harga barang-barang kebutuhan yang terus melambung serta gaya hidup yang semakin men-jetset hingga membuat kebanyakan manusia jadi lupa diri, tabrak sana tabrak sini tanpa memperdulikan norma agama, yang penting fulus (uang) bisa didapat dengan mudah walupun harus dengan cara yang kotor dan keji.


Keadaan seperti ini sesuai dengan apa yang telah disyairkan oleh seorang penyair muda di Zaman Jahiliyah dahulu yang bernama Thorofah bin Al-'Abdi : "'Pabila anda tak dapat memuaskan keinginanku, biarlah aku memenuhinya dengan seenakku sendiri, orang akan memuaskan nafsunya selama hidup. Setelah mati nanti anda akan tahu bahwa kita semua haus !". Manusia yang menyatakan dirinya "modern" pastilah menjadi pengikut aliran ini walaupun tidak dengan terang-terangan memproklamirkan dirinya, kecuali orang-orang yang diperliharakan Allah dari padanya.


Mengenai hal ini, Rasulullah SAW pernah bersabda :
"Sesungguhnya bagi setiap ummat ada ujiannya, dan ujian bagi ummatku     ialah harta kekayaan". (H.R. Tarmizi)
"Demi Allah, bukanlah kekafiran dan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi justru aku khawatir kemewahan dunia yang kamu dapatkan sebagaimana telah diberikan kepada orang-orang sebelum kamu, lalu kamu bergelimang dalam kemewahan itu sehingga binasa, sebagaimana mereka bergelimang dan binasa pula". (H.R. Tarmizi)


Apabila diingatkan, baik dengan teguran-teguran religi yang tersirat maupun yang tersurat, sungguh yang keluar dari bibir mereka adalah kata-kata apologi (pembelaan) "Jangankan cari rejeki yang halal, yang haram saja susah !", begitu sering dilontarkan. Hidup dinilai hanya untuk saat ini saja, mereka tidak lagi dilhami oleh kehidupan masa depan yang bersifat ukhrowi nan kekal dan abadi. Orang-orang itu hanya menghargai kekayaan dan kemewahan dengan segala yang berhubungan dengan kehinaan dan kerendahan moral. Mereka akan mencela orang yang tidak ikut berkecimpung dalam perebutan materi tersebut betapapun orang itu baik budi dan berwatak mulia.

Salah seorang penyair Arab di Zaman Jahiliyah pernah berkata : "DikutukTuhan seorang budak yang cita-cita dan tujuan hidupnya hanya untuk mencari sandang dan pangan saja". Bagaimana kiranya (kita tak bisa membayangkan) sendainya penyair tersebut masih hidup sampai sekarang ini, dimana ia melihat terlalu banyaknya orang-orang yang berlomba dan berjibaku untuk tidak hanya memenuhi sekedar sandang pangan saja tetapi lebih memenuhi kebutuhan "kemewahan dunia" walaupun dengan cara yang menjijikan dan keji.


Adalah seorang sarjana yang bekerja pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud), ia seorang yang pintar dan mempunyai talenta dalam dunia ilmu dan penelitian ilmiah serta telah banyak menulis di majalah-majalah ilmiah populer. Namun akhirnya ia pindah ke Departemen Penerangan dan bekerja sebagai penyiar. Ketika ditanyakan apa sebabnya ia mengubah haluan, maka dijawab : "Karena pekerjaan yang baru menjanjikan gaji yang lebih besar...".

Ironisnya, seorang ustadz yang sangat dikagumi dan telah berhasil menyusun buku "Tasawuf Islam" sehingga memperoleh penghargaan dari Para 'Alim 'Ulama terkemuka. Tapi tiba-tiba ia pindah ke Departemen Luar Negeri dan menjadi interpreter (penerjemah) bahasa Arab demi mengejar tambahan gaji yang lebih besar.


Ini semua mengindikasikan bahwa materi berada di atas segala-galanya dan telah menjadi sesuatu yang menentukan tujuan hidup sehingga mempengaruhi cara berpikir dan bertindak secara total, bukan lagi sebagai sarana dan alat untuk mencapai tujuan hidup tersebut.

Bila kemaksiatan sudah menjadi suatu kebiasaan (bahkan sudah menjadi suatu kenikmatan), apalagi kalau bukan apologi (pembelaan) dan legitimasi (pembenaran) yang menjadi andalan. Sederet kata-kata yang menjijikan pun akan meluncur dengan deras dan fasih-nya dari bibir mereka yang secara otomatis menjadi pandai bertutur bak tukang obat kaki lima di pinggir jalan. "Saya 'kan hanya menerima pemberian orang...Lagi pula saya tidak memaksa khok...! Yah..,saya kan cuma sedikit, lihat tuh babe-babe kita dapatnya lebih banyak". Dan ketika diingatkan, itu salah dan haram dengan dalil : "Orang yang menyogok dan yang disogok, dua-duanya masuk Neraka". Mereka menjawab lagi :"Tapi saya berbuat demikian 'kan untuk menafkahkan anak-isteri ..., bukankah menafkahkan keluarga juga termasuk amal soleh ?".


Naudzubillah min dzalik !!!
Begitulah manusia yang telah diserang penyakit Hubbud Dunya (Cinta Dunia), mula-mula hanya ikut menikmati, makin lama makin menjadi, pada akhirnya menjadi ideologi yang akan dibela sampai mati. Mereka hanya berorientasi kepada uang, peluang, dan senang-senang. Inilah sekelumit gaya hidup hedonisme (hanya mencari kesenangan duniawi saja) dan materialisme (hanya mementingkan materi semata) yang tengah melanda masyarakat kita dan orang-orang yang hidup di akhir abad ke-20 ini. Maka bila hal ini tidak disadari dan diwaspadai akan menjerumuskan masyarakat  kepada masyarakat yang Dehumanis, Apatis  dan Hedonis.


Manusia seperti itulah yang diejek oleh Allah SWT dalam Firmannya :
"Dan kalau Kami kehendaki, sesungguhnya Kami tinggikan derajatnya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya adalah seperti anjing. Jika kamu menghalaunya, diulurkannya lidahnya, dan jika kamu membiarkannya, maka diulurkan juga lidahnya. Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kepada mereka kisah-kisah itu agar mereka berfikir". (QS. Al-A'raaf :176)


Mereka menganggap kemanusiaan adalah suatu komoditi yang tak diperlukan lagi. Mereka berteriak-teriak : "Jangan pikirkan hari esok, hidup cuma untuk hari ini, jangan perdulikan orang lain, yang penting perkuat diri. Jadikan dirimu populer meskipun dirimu bodoh dan biarkan mereka berduyun-duyun bersimpuh dalam tali sepatu kekayaan dan kekuasaanmu". Itulah gaya hidup para wajah dunia materialistik.


Mereka mengingkari hari akhirat, sebagaimana disinyalir dalam Al-qur'an :

"Dan mereka berkata : "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup tidak ada yang membinasakan kita selain waktu", dan mereka sekali-kali tidak tidak mengetahui pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja." (QS : 45:24)


Seorang Muslim sepatutnya menjadi manusia-manusia yang diperhitungkan, baik kualitasnya, profesionalismenya, maupun ketajaman akal-budi dan rohaninya, bukan yang diperhitungkan karena seringnya membuat kerusakan dan keonaran di mana-mana.


Kekayaan dan kekuasaan penting bagi Seorang Muslim, lebih dikarenakan untuk membiayai dan mendukung Jihad Fi Sabilllah (Berjuang di Jalan Allah) dan menjadi senjata untuk menundukkan kejahiliyiahan, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan tetapi lebih untuk kepentingan dan Kemaslahatan seluruh ummat Islam di manapun berada. Karena antara seorang muslim dengan muslim yang lain adalah bersudara. Seorang muslim harus tampil sebagai sosok figur yang terbaik dalam segala sudut kehidupan (Kuntum Khairu Ummah).


Akhirul Qalam..., penulis berwasiat kepada diri sendiri dan para pembaca Semoga kita semua terhindar dan dijauhkan dari hal-hal serta sifat-sifat tersebut di atas, begitu juga keturunan kita, sanak dan saudara serta kerabat dekat kita.  Amiieeen...
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, Wassalamulaikum Wr. Wb.

________

Nama Pengirim

: M. Shobrie Hardhi Wibawa, SE, CPTr, CPHR

Email

: shobrie.hardhi [at] gmail.com



www.dudung.net



New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Sunday, December 20, 2009

Stres.Itu.Menguras.Nutrisi.Otak

KOMPAS.com - Ada kalanya stres diperlukan untuk memacu prestasi. Tapi jangan anggap enteng stres yang berulang, karena ia akan seperti badai yang menguras nutrisi  otak dan memunculkan berbagai penyakit fisik.

Pilih mana, lari dari tembakan aparat yang menggunakan peluru tajam saat berdemonstrasi menuntut reformasi, atau menghadapi lalu lintas yang macet total selama dua jam karena demonstrasi? Mungkin Anda akan dengan cepat berkata, "Tidak semuanya." Tapi kalau diharuskan memilih, biasanya orang cenderung memilih lalu lintas yang macet.

Kedua situasi itu memang akan menimbulkan reaksi yang sama pada fisik dan psikis kita. Yaitu stres, dan darah serta adrenalin mengalir deras. Tapi kalau mengacu pada pendapat ahli endokrinologi dari Universitas Rockefeller di New York, Bruce McEwen, sebaiknya pilih ditembaki aparat saja. Bahkan lebih baik dikejar harimau lapar daripada menghadapi kemacetan lalu lintas. Kok, bisa?

McEwen punya alasan. Lari dari tembakan aparat atau dari kejaran harimau hanya akan mendatangkan stres yang singkat walaupun tampaknya lebih menakutkan, sedangkan tubuh kita sudah dirancang supaya mampu menghadapi situasi seperti itu. Lain halnya stres yang lama, berulang-ulang, dan kronis, tubuh kita tidak dipersiapkan untuk itu dan akibatnya dapat merusak otak.

Stres atau keadaan yang menekan secara fisik maupun psikis, sering dianggap sebagai 'teman'. Disebut teman, karena ada kalanya situasi menekan itu justru mampu menghasilkan prestasi dan produktivitas. Karena itu para psikolog sering menasihati, stres tidak perlu dihindari atau pun dilawan, tapi dikelola.
Sayang, tak semua orang mampu mengelola stres, sehingga banyak penyakit (fisik) yang timbul. Mulai dari maag, liver, jantung, stroke, kanker dan sebagainya. Karena itu semboyan dalam tubuh sehat terdapat jiwa yang sehat, tidak tepat lagi. Ilmu pengetahuan menunjukkan, dalam jiwa yang sehatlah terdapat tubuh yang sehat.

Membentuk Memori
"Perasaan kecewa maupun kehilangan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, stres yang berbeda-beda setiap hari, semuanya memberi dampak," ujar Dra. Nilam Widyarini, MS., lulusan Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogya.

Pengajar di Universitas Atmajaya Jakarta ini lantas menerangkan, keadaan yang menimbulkan stres, baik secara fisik maupun psikis, akan menimbulkan reaksi kimia luar biasa pada tubuh. Segera setelah seseorang mengalami situasi  stres, otak akan mengirim pesan kepada saraf agar melepaskan adrenalin dan kimia otak lain, untuk dikirimkan sebagai energi kepada otot.
Yang lebih penting lagi, ada bagian kecil pada otak yang disebut hippothalamus, akan mengirim pesan kepada kelenjar di bawah otak agar mengalirkan hormon corticotrophin ke dalam darah.

Pada gilirannya, hormon ini akan meminta kelenjar adrenal supaya mengeluarkan lebih banyak hormon stres (glucocorticoids). Hormon ini akan memerintahkan tubuh supaya membanjiri darah dengan gula, agar segera memiliki energi untuk lari dari bahaya.

Hormon stres terutama sekali tampak 'menggemparkan' bagi bagian otak yang disebut hippocampus. Bagian inilah yang memainkan peranan penting dalam membentuk memori.

Dalam buku panduan mengenai stres berjudul Why Zebras Don't Get Ulcers, Robert Sapolsky menjelaskan bahwa jika berhasil mengatasi situasi stres, kita ingin bisa mengingatnya supaya lain kali bisa menghindarinya. Dalam peristiwa yang sangat mengguncangkan, biasanya memori akan menajam. Mungkin inilah yang bisa menjelaskan, mengapa kita sulit melupakan tragedi '65 atau kerusuhan Mei '98.    

Stres Berulang
Kadang orang mengalami stres secara berulang, dan akibatnya glucocorticoids akan membanjiri otak. Lama kelamaan manfaat hormon stres hilang, sehingga  memori akan memburuk, tingkat energi turun, dan problem kesehatan muncul.

Menurut Sapolsky, dalam beberapa hari saja hormon stres meningkat, akan melemahkan (bahkan mematikan) sel hippocampal jika suplai oksigen terhenti, seperti yang terjadi saat stroke atau serangan jantung.

Stres traumatik seperti yang terjadi pada anak-anak korban kekerasan seksual, veteran maupun korban perang, tentu saja lebih besar kemungkinannya merusak otak. Dalam American Journal of Psychiatry dijelaskan bahwa veteran perang rata-rata hippocampal otak kanannya berkurang 8%. Anak korban kekerasan seksual ukuran hippocampal pada otak kirinya berkurang 12%.

Studi lain yang dilakukan intensif selama empat tahun terhadap sekelompok wanita diketahui, mereka yang hormon stresnya sering meningkat, hippocampal pada otaknya berkurang 14%. Dari pemeriksaan pasien depresi diketahui, ukuran hippocampal-nya berkurang 19% dibanding orang yang sehat.

Melihat akibatnya yang sangat buruk itu, satu-satunya cara agar kita tetap sehat adalah sebisa mungkin mengelola stres. @ Widya Saraswati


Sumber : www.gayahidupsehatonline.com















Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.

Tegas dan Bijak

Untuk beberapa orang, memiliki pacar itu menyenangkan. Well, tidak menyenangkan apabila pasangan bersikap kasar baik dalam ucapan dan perilaku. Kasar dalam ucapan mencerminkan merendahkan, meremehkan, dan tidak menghargai pasangan. Kasar dalam perilaku,example= Rihanna & Chris Brown, mencerminkan tidak mampu nya orang tersebut mengungkapkan pendapat secara verbal, baik pendapat ketidaksetujuan mau pun pendapat yang mengandung kekesalan/kemarahan.

Bila kebetulan memiliki pasangan yang kasar dalam ucapan atau perilaku, rasa nya sangat tersiksa sekali, tidak nyaman,dan jadi bertanya-tanya "kenapa baru kelihatan sekarang ya karakter asli nya?" Wah...Wah... Wah... Sepertinya pasangan butuh terapis dari psikiater. Mungkin bila hubungan dipaksakan, akan merasa tertekan seumur hidup, merasa rendah diri, soliter, dan yang jelas teman-teman karib tidak akan membiarkan kita berhubungan dengan orang tersebut.


Selayaknya, pasangan harus memiliki rasa saling menghargai, dan rasa empati. Kalau di cubit terasa sakit, maka jangan mencubit duluan. Itu sudah hukum alam. Sebaiknya juga jangan melakukan seks sebelum menikah. hmmm, lebih banyak mudarat nya. Lebih baik belajar menahan diri, karena seks akan terasa indah bila dilakukan dengan pasangan yang resmi, selain sudah halal juga ada nya pertanggungjawaban dari masing-masing individu dalam memperjuangkan pernikahan.


Laki-laki dan perempuan memang berbeda. Perbedaan akan terasa indah dan damai dengan adanya toleransi. Kelembutan, orang akan lebih bisa kita dekati dengan kelembutan. Memaafkan, hati dan jiwa kita akan terasa lapang bila memaafkan peristiwa yang menyakitkan kita. Memafkan bukan berarti melupakan, akan menjadi pelajaran dalam sekolah kehidupan kita.


Kita harus tegas menentang kekerasan, baik verbal maupun perilaku, dari pasangan yang menimpa  saudara-saudara kita. Karena sesama makhluk hidup tidak berhak saling menyakiti. Hal tersebut adalah langkah yang bijak, mengingat setiap makhluk hidup berhak hidup bahagia. Hidup yang sangat singkat, sebaiknya kita isi dengan cinta dan kelembutan.


Ika Satyani,                                                                                                              ---pesan untuk perempuan-perempuan di luar sana yang disakiti pasangan secara verbal/ perilaku----


New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Saturday, December 19, 2009

Love Poem

The Magic Of Love

Love is like magic
And it always will be.
For love still remains
Life's sweet mystery!!
Love works in ways
That are wondrous and strange
And there's nothing in life
That love cannot change!!
Love can transform
The most commonplace
Into beauty and splendor
And sweetness and grace.
Love is unselfish,
Understanding and kind,
For it sees with its heart
And not with its mind!!
Love is the answer
That everyone seeks...
Love is the language,
That every heart speaks.
Love can't be bought,
It is priceless and free,
Love, like pure magic,
Is life's sweet mystery!!

- Helen Steiner Rice -


New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Penyakit Thypus (Tipes)

PENYAKIT THYPUS ( TIPES )

Tipes atau thypus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B dan C, selain ini dapat juga menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan septikemia (tidak menyerang usus).

Kuman tersebut masuk melalui saluran pencernaan, setelah berkembang biak kemudian menembus dinding usus menuju saluran limfa, masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu 24-72 jam. Kemudian dapat terjadi pembiakan di sistem retikuloendothelial dan menyebar kembali ke pembuluh darah yang kemudian menimbulkan berbagai gejala klinis.
Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau thypus, tetapi dalam dunia kedokteran disebut TYPHOID FEVER atau Thypus abdominalis, karena berhubungan dengan usus pada perut.


Diagnosis
Untuk mengetahui penyakit tersebut lakukan pemeriksaan laboratorium seperti :
1. Terjadinya penurunan sel darah putih
2. Anemia rendah karena pendarahan pada usus
3. Trombosit menurun
4. Menemukan bakteri salmonella typhosa pada kotoran, darah, urin
5. Peningkatan titer Widal

Reaksi Widal merupakan test imunitas yang ditimbulkan oleh kuman Salmonella typhi/ paratyphi, yaitu kuman yang terdapat di minuman dan makanan kita yang terkontaminasi dengan tinja orang yang sakit.Dikatakan meningkat bila titernya lebih dari 1/400 atau didapatkan kenaikan titer 2 kali lipat dari titer sebelumnya dalam waktu 1 minggu.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemui bradikardi (denyut melemah) relatif, pembesaran limfa, tegangnya otot perut, dan kembung.Serta, periksakanlah apakah kandung empedu anda tidak mengalami peradangan menahun karena bakteri Tipes dapat menempati kandung empedu.

Gejala
Gejala yang dialami penderita Tipes dapat diuraikan menjadi berikut ini :
1. Panas badan yang semakin hari bertambah tinggi, terutama pada sore dan malam hari. Terjadi selama 7-10 hari, kemudian panasnya menjadi konstan dan kontinyu. Umumnya paginya sudah merasa baikan, namun ketika menjelang malam kondisi mulai menurun lagi.
2. Pada fase awal timbul gejala lemah, sakit kepala, infeksi tenggorokan, rasa tidak enak di perut, sembelit atau terkadang sulit buang air besar, dan diare.
3. Pada keadaan yang berat penderita bertambah sakit dan kesadaran mulai menurun.

Pencegahan
Penyakit Tipes dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar dengan kuman Tipes , Salmonella typhosa, kotoran, atau air kencing dari penderita Tipes.

Bila anda sering menderita penyakit ini kemungkinan besar makanan atau minuman yang Anda konsumsi tercemar bakterinya.
Hindari jajanan di pinggir jalan terlebih dahulu.
Atau telur ayam yang dimasak setengah matang pada kulitnya tercemar tinja ayam yang mengandung bakteri Tipes.

Untuk mencegah agar seseorang terhindar dari penyakit ini kini sudah ada Vaksin Tipes atau Tifoid yang disuntikkan atau secara minum obat dan dapat melindungi seseorang dalam waktu 3 tahun.Mintalah Dokter anda memberikan imunisasi tersebut.
Daya tahan tubuh juga harus ditingkatkan seperti gizi yg baik, tidur 7-8 jam/24 jam, olah raga secara teratur 3- 4 kali seminggu selama 1 jam.Bagi orang yang pernah mengalami penyakit Tipes sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang sangat melelahkan. Karena akan lebih mudah kambuh kembali daripada orang yang sama sekali belum menderita Tipes.
Hindarilah makanan yang tidak bersih. Cucilah tangan sebelum makan. Bagi penderita carrier (tidak menderita penyakit ini, namun dapat menyebarkan bakterinya) tetap mengkonsumsi obat.

Pengobatan
Penyakit ini tidak terlalu parah, namun sangat dapat menganggu aktifitas kita. Yang sangat dibutuhkan adalah istirahat total selama beberapa minggu bahkan bulan. Bagi orang yang sangat aktif, hal ini sangat menderita. Anda terasa tidak bisa apa-apa ( setidaknya ini yang saya rasakan ketika menderita penyakit ini).

Yang perlu diperhatikan pasca terkena Tipes adalah :
1. Pola makan yang benar, misalnya harus lunak, ya terapkan makan lunak sampai batas yang telah ditentukan dokter, kemudian makanan yang berminyak, pedas, asam, spicy hindari.
2. Kurangi kegiatan yang terlalu menguras tenaga.
3. Kemudian untuk menjaga stamina bisa diberikan Kapsul Tapak ( sesuai ketentuan dokter) Liman 3 x 2 Kaps/hr, Kaps Daun sendok 3 x 2 Kaps.hr, dan Patikan Kebo 3 x 1 Kaps/hr (untuk membantu mempercepat penyembuhan luka diusus akibat Typus).
Pengobatan pada penderita ini meliputi tirah baring, diet rendah serat - tinggi kalori dan protein, obat-obatan berupa antibiotika (dijelaskan pada paragraf berikutnya), serta pengobatan terhadap komplikasi yang mungkin timbul.

Obat untuk penyakit Types adalah antibiotika golongan Chloramphenikol, Thiamphenikol, Ciprofloxacin dll yg diberikan selama 7 – 10 hari. Lamanya pemberian antibiotika ini harus cukup sesuai resep yg dokter berikan. Jangan dihentikan bila gejala demam atau lainnya sudah reda selama 3-4 hari minum obat.
Obat harus diminum sampai habis ( 7 – 10 hari ).
Bila tidak, maka bakteri Tipes yg ada di dalam tubuh pasien belum mati semua dan kelak akan kambuh kembali.


Dikutip dari blog na Echa Matahari...


(Get well soon, Dear... I am sorry that i cant accompany you.... :(   )




Penyakit tipes (typhus) merupakan penyebab utama infeksi usus pada manusia dan hewan. Setiap tahun diseluruh dunia terdapat sekitar 17.000.000 kasus dengan 600.000 kematian. Jika tidak segera diobati, 10-20% penderita penyakit tersebut dapat berakibat fatal. Sekitar 2% dari penderita menjadi carrier (pembawa).



Penyebab: Bakteri Salmonella diantaranya yang dikenal adalah Samonella Typhi dan Parathypi.


Masa tunas: 1-2 minggu.


Gejala-gejala dapat dalam beberapa bentuk:

  1. Keracunan makanan (salmonellosis): Gejala demam, muntah, dehidrasi, diare, nyeri perut, mual.
  2. Radang usus: Gejala demam, diare berdarah, nyeri perut.
  3. Keracunan darah: Gejala demam, kehilangan berat badan, nyeri perut, pernapasan cepat, tekanan darah turun, hati membesar, menggigil, kehilangan nafsu makan, jantung berdebar, syok, limpa membesar.

Sumber penularan: Kebanyakan ditularkan melalui kotoran. Termasuk kuman yang hidup normal dalam usus hewan, ternak dan reptil, sumber daging unggas unggas kurang matang, telur , melalui anjing, kucing, makanan dan minuman tercemar (batu es), dari carrier yaitu orang sehat tetapi membawa kuman.


Komplikasi: Perdarahan dan usus rapuh sehingga tembus.


Pengobatan: Istirahat dan antibiotika.


Pencegahan: Imunisasi dan kebersihan dan higine makanan/minuman serta cuci tangan dengan sabun dan banyak air sebelum makan. Makan makanan yang matang dan panas serta minum air yang dimasak atau kemasan. Hindarkan minuman es (es batu) yang tidak terjamin kebersihannya dan makan-makan buah-buahan yang tidak dikupas.

Sumber: Google Groups.


New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Friday, December 18, 2009

Down Syndrome

Dr Sukma Merati, August 21st 2009

Dalam dunia kedokteran, kita mengenal kelainan khromosome tepatnya trisomy khromosom nomor 21 yang disebut Down Syndrome (DS). Pada DS, secara umum penderitanya akan mempunyai raut wajah sama, 'flat facial profile',  datar hampir tanpa ekspresi, yaitu bertipe agak 'Mongoloid'  dengan lipatan mata yang khas oriental. Jarak kedua bola mata juga agak dekat/hipotelorism. Postur tubuh biasanya agak pendek dengan anggota  gerak atas dan bawah relatif pendek.

Trisomy 21 adalah satu dari tiga trisomy yang populer yaitu :  trisomy 21 (Down Syndrome), trisomy 18 (Edwards Syndrome) dan trisomy 13 (Patau Syndrome). Dari ketiganya, DS yang paling banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Trisomy duasatu pada DS adalah kelainan khromosom dimana khromosom nomor 21 (duapuluh satu)  jumlahnya 3 (tiga). Seharusnya semua khromosom dari nomor 1 sampai nomor 22 (autosome) serta sex chromosome jumlahnya masing-masing sepasang alias dua.

Orang normal mempunyai 46 khromosom, sedangkan penderita DS secara genotipik mempunyai 47 khromosom pada 95% kasus. Sedangkan sisanya pada 5% kasus, penderita DS mempunyai IQ yang hampir normal terutama pada penderita DS mozaic dengan perubahan fenotipik (bentuk luar) yang sangat minim. Jadi profilnya tidak jelas 'flat facial'.


Selebriti dunia yang agak condong kearah DS yang mungkin mozaic contohnya pemain sepak bola Wayne Rooney yang menjadi striker dari klub 'Red devils' alias setan merah nama julukan untuk klub Mnchester United (MU) yang bulan Juli kemarin gagal main di Jakarta akibat tragedi Bom Marriott & Ritz Carlton. Gerak-geriknya serta tinggi tubuh, panjang kaki dan tangannya mengacu ke DS mozaic. Dengan raut muka yang 'tidak terlalu flat' seperti kebanyakan penderita DS.



Kepastian apakah dia penderita DS mozaic, harus dibuktikan dengan pemeriksaan khromosom yang disebut karyotyping. Kita semua tahu IQnya diperkirakan normal, buktinya bisa bermain bola dengan bagus bersama teamnya di MU dan tidak terlalu jelek dibandingkan David Beckham sang super star.


Kelainan kongenital yang dibawa sejak lahir pada penderita DS, seperti : penyakit jantung bawaan pada 40% kasus, atresia esophagus alias kerongkongan yang buntu, tidak berlumen, dan atresia intestinal atau usus kecil yang juga tidak berrongga alias buntu. Anak-anak DS sangat rentan terkena leukemia akut (10-20 kali) dibandingkan anak normal.  Jenis leukemia yang umum diderita biasanya ALL atau AML.


Pada kenyataan dalam hidup sehari-hari penderita DS yang berusia diatas 40 tahun, biasanya akan mengalami gangguan fungsi saraf (neuropati), seperti penyakit Alzheimer. Juga penderita DS mengalami gangguan imunitas, berupa respons imun abnormal. Sehingga gampang terkena penyakit serius dan berat di paru-paru atau autoimmun tiroid.

Rata-rata usia penderita DS mencapai 47 tahun pada saat ini. Sedangkan sebelumnya yaitu pada tahun 1983 usia  penderita DS rata-rata hanya 25 tahun, meninggal diusia masih muda. Hal ini disebabkan semakin banyaknya penelitian mengenai DS dan semakin banyak RS atau pusat pendidikan khusus bagi penderita DS seperti yang saya lihat di Amsterdam tujuhbelas tahun yang lalu.


http://www.sukmamerati.com/2009/08/21



New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Big Yellow taxi --- Counting Crows

They paved paradise and put up a parkin' lot
With a pink hotel, a boutique, and a swingin' hot spot
Don't it always seem to go
That you don't know what you got till it's gone
They paved paradise and put up a parkin' lot

They took all the trees, and put em in a tree museum
And they charged the people a dollar and a half to see them
No, no, no, don't it always seem to go
That you don't know what you've got till it's gone
They paved paradise, and put up a parkin' lot

Hey farmer, farmer, put away your DDT
I don't care about spots on my apples,
Leave me the birds and the bees - please
Don't it always seem to go
That you don't know what you got till it's gone
They paved paradise and put up a parking lot
Hey now, they've paved paradise to put up a parking lot
Why not?

Listen, late last night, I heard the screen door swing,
And a big yellow taxi took my girl away
Now don't it always seem to go
That you don't know what you got till it's gone
They paved paradise and put up a parking lot
Hey now now, don't it always seem to go
That you don't know what you got till it's gone
They paved paradise to put up a parking lot
Why not, they paved paradise
They put up a parking lot
Hey hey hey, paved paradise and put up a parking lot

I don't wanna give it
Why you wanna give it
Why you wanna givin it all away
Hey, hey, hey
Now you wanna give it
I should wanna give it
Cuz you're givin it all away, no no

I don't wanna give it
Why you wanna give it
Why you wanna givin it all away
Cuz you're givin it all givin it all away yeah yeah
Cuz You're givin it all away hey, hey, hey

Hey, paved paradise, to put up a parking lot
la,la, la, la, la, la, la ,la ,la ,la ,la
Paved paradise, and put up a parking lot





(Stop Global Warming.... hehehe... Look at the lyric..)



New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Want You To Want Me -- Anggun

I'm here give me a glance, been following you like a shadow
This is how I spent my time dreaming about our days tomorrow
Another day has gone bye another moon another sun
I can wait for you my love
Don't want to do any harm
Just trying to get to your attention

Sometimes I walk away coz I know that we can't ever be together
Sometimes I close my mind I can't keep this love for myself any longer
Somehow I have to find the right time to say that
I want you to want me, even in my dreams

I hope yo know who I am through all the letters I have sent you
I know I'm not the only one wanting and dreaming about you
Two different world between us, you're on the spotlights far from my touch
I can't wait here forever
For a sign from your eyes
The magic I wish I could have

Should've walk away coz I knew that we can't ever be together
Should've closed my mind should've known that this love can't go any further
Should've stopped myself from this dream
Coz live will never want you to want me
Even in my dreams
In my dreams


(Anggun C.Sasmi is one of my favourite singer... huhu... ;D)


Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!

Thursday, December 17, 2009

Cerdas dengan Terapi Musik

Oleh Dra Hj Iesye Widodo SPsi (Psikolog dari RSAB Harapan Kita)
Senin, 25 Sep 2000 11:14:12
 
 

Pdpersi, Jakarta -
I. Pendahuluan

Pada waktu saya mengandung (hamil) yang pertama sekitar 27 tahun lalu, saya aktif memberi pelajaran piano klasik kepada anak-anak maupun dewasa. Kegiatan mengajar piano itu sudah saya tekuni sejak masih menjadi mahasiswi di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, kemudian dilanjutkan sesudah berumah tangga dan juga setelah bekerja sebagai psikolog.

Saya sama sekali tidak mengetahui dan menyadari bahwa kegiatan musik yang saya lakukan sejak awal kehamilan, sampai pada saat akan melahirkan, akan membawa dampak yang sangat besar terhadap perkembangan kecerdasan anak saya.

Sebagai seorang ibu saya bahagia dan bangga melihat perkembangan mental putera saya yang cepat, betapa tidak, sejak kecil ia sudah menunjukkan minat baca yang besar. Usia dua setengah tahun, ia sudah masuk playgroup. Prestasi belajarnya sejak SD, SMP, SMA maupun di Perguruan Tinggi lancar dan selalu mendapat ranking. Dalam bidang matematika prestasinya menonjol, sehingga kadang-kadang timbul pertanyaan dalam hati saya:

Darimana anak saya ini memperoleh bakat matematika, sebab saya sendiri tidak mungkin? Saya paling tidak suka matematika atau jaman saya sekolah dulu disebut dengan ilmu berhitung!?

Jawaban terhadap pertanyaan saya mengenai prestasi belajar yang dicapai putera saya selama ini, akhirnya saya peroleh ketika mendapat tugas belajar ke Jerman pada 1985-1987.

Saya mengambil training dalam bidang Terapi Musik dan juga bidang diagnostik Perkembangan Psikologis bayi sampai dengan usia balita. Selama mengambil training dalam bidang Terapi Musik tersebut, saya mendapatkan pengetahuan yang sangat penting dan berharga dari dosen pembimbing saya, yaitu:

Menurut hasil penelitian ilmiah dari berbagai macam pakar seperti dokter ahli syaraf, psikolog, dokter anak, dokter kebidanan, dan lain-lain menyampaikan bahwa:
  1. Sudah ada proses belajar sejak dalam kandungan.
    Rahim ibu lebih menyerupai ruang kelas dari pada anggapan selama ini hanya sebagai ruang tunggu.
  2. Janin telah dapat mendengar secara jelas pada usia enam bulan dalam kandungan, sehingga ia dapat menggerak-gerakkan tubuhnya sesuai dengan irama nada suara ibunya atau cara ibunya berbicara.
  3. Janin juga mampu untuk belajar sedikit mengenai musik pada usia 4/5 bulan. Artinya: secara pasti janin dapat bereaksi terhadap bunyi dan melodi dengan cara berbeda-beda terhadap ritme atau irama musik.
    Misalnya: Jika kita memutar lagu berirama lembut, maka janin yang sedang gelisah sekalipun akan merasa tenang atau relaks. sebaliknya jika kita memutar lagu-lagu dengan irama cepat/ lagu-lagu Pop atau Rock, maka janin yang paling tenangpun akan mulai menendang secara aktif bergerak.
  4. Janin dalam kandungan sudah memiliki perasaan, kesadaran, dan daya ingat.
  5. Janin dalam kandungan yang diberi rangsangan suara termasuk Musik secara teratur dan terus-menerus ternyata mampu memacu kecerdasan bayi setelah lahir.
Atas dasar hasil penelitian dari para pakar tersebut maka musik telah digunakan sebagai salah satu aktivitas dalam penatalaksanaan pengobatan berbagai penyakit fisik maupun fisik / mental dan dikenal dengan nama Terapi Musik

II. Apakah Itu Terapi Musik?

Terbukanya misteri musik yang mampu mempengaruhi kondisi kesehatan seorang, baik fisik maupun menta, sehingga timbullah beragam pengertian terapi musik tersebut seperti dibawah ini;

  1. Terapi musik adalah suatu bentuk kegiatan yang mempergunakan musik dan lagu/nyanyi secara terpadu dan terarah didalam membimbing ibu-ibu tersebut selama masa kehamilan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan:
    • Relaksasi bagi ibu-ibu hamil
    • Stimulasi dini pada janin
    • Menjalin keterikatan emosional antara ibu hamil dan janinnya.
  2. Terapi musik adalah suatu bentuk terapi dengan mempergunakan musik secara sistimatis, terkontrol dan terarah didalam :
    • Menyembuhkan
    • Merehabilitasi
    • Mendidik dan
    • Melatih anak-anak dan orang dewasa yang menderita gangguan fisik, mental, atau emosional.
  3. Terapi musik adalah suatu kegiatan dalam belajar yang mempergunakan musik untuk mencapai tujuan-tujuan seperti :
    • Merubah tingkah laku
    • Menjaga/memelihara agar tingkah laku atau kemampuan yang telah dicapai tidak mengalami kemunduran
    • mengembangkan kesehatan fisik dan mental.
  4. Terapi musik adalah suatu disiplin ilmu yang rasional yang memberi nilai tambah pada musik sebagai dimensi baru secara bersama dapat mempersatukan seni ilmu pengetahuan dan emosi (perasaan cinta, kasih sayang, dan lain sebagainya).
Jadi, dari pengertian-pengertian tersebut diatas terlihat bahwa adanya keterkaitan antara musik dengan emosi atau mental seseorang. Khususnya untuk ibu-ibu hamil dan ibu-ibu sesudah melahirkan seperti tertuang dalam pengertian pertama, terlihat bahwa terapi musik antara lain bertujuan memberikan stimulasi pada janin / bayi agar kelak menjadi anak yang cerdas dan berkualitas

III. Hubungan Musik dan Fungsi Otak

Otak manusia, termasuk otak bayi, terdiri dari belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Otak ini mulai terbentuk pada awal kehamilan dan berkembang dengan pesat sampai bayi lahir.

Belahan otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi akademik yang terdiri dari berbicara-kemampuan tata bahasa, baca-tulis-hitung, daya ingat (nama, waktu, peristiwa) logika, angka, analisis, dll.

Belahan otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistik dan kreatif, perasaan, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, dan pengembangan kepribadian.

Dari penjelasan mengenai fungsi otak kiri dan kanan, maka dapat diketahui belahan otak kanan ada kaitannya dengan musik. Oleh sebab itu pada pelaksanaan terapi musik bagi ibu-ibu hamil maka perangsangan atau stimuli mental (dengan musik atau cara-cara lainnya) haruslah mencakup peningkatan perkembangan dari kedua belah otak tersebut. Agar bayi/anak kita kelak tubuh dan berkembang menjadi individu atau manusia seutuhnya, harus ada keseimbangan antara fungsi otak kiri dan fungsi otak kanannya. Sebab dalam kehidupan sehari-hari ada individu/orang yang fungsi otak kiri lebih menonjol daripada otak kanan.
Contoh:
  • Ahli matematika yang tidak suka musik
  • Ahli bedah yang muak melihat isterinya membaca buku-buku novel atau membeli barang-barang seni (lukisan dsb).
Disisi lain ada individu/orang yang kemampuan otak kanannya lebih menonjol.
Contoh:
  • Ia lebih suka melamun, bermimpi
  • Membuat novel
  • Menulis lagu
  • Ia akan merasa pusing bi;la dihadapkan pada angka-angka metematika atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kemampuan akademik.
Mengapa.!? Kenyataan-kenyataan dalam kehidupan sehari-hari seorang anak/individu bisa terjadi yaitu kecenderungan untuk si Harry lebih mengembangkan otak kiri, sedangkan si Sarah lebih menonjol fungsi otak kanannya.

Salah satu sebabnya diduga akibat kekurangtahuan orangtua, guru, dll. Seperti juga dikemukakan oleh seorang pakar Parent Education USA yaitu SUE TREFFEISSEN All parents wants to be good parents but most parents just don't have the information that they need to know how their children are growing and developing.

Jadi sebenarnya belahan otak kiri dan otak kanan bila bekerja sama akan saling memperkuat. Oleh karenanya disarankan kepada orang tua untuk merangsang perkembangan otak anak tidak hanya otak kiri saja, melainkan secara bersamaan juga otak kanannya.

Dengan kata lain orang tua perlu merangsang sejak dini kecerdasan mental (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) anak-anaknya.

IV. Manfaat Terapi Musik Bagi Ibu hamil dan Ibu Sesudah Melahirkan

Banyak manfaat yang didapat dari terapi musik bagi ibu-ibu hami / ibu-ibu sesudah melahirkan dalam mempersiapkan janin menjadi anak cerdas dan berkualitas
  1. Bagi ibu hamil / ibu sesudah melahirkan maupun janin / bayi, terapi musik dapat menimbulkan reaksi psikologis, karena musik dapat menenangkan (relaksasi) dan juga memberikan rangsangan (stimulasi).


  2. Melalui kegiatan terapi musik dapat menyongsong masa depan bayi / anak yang lebih cemerlang, karena untuk menghadapi era globalisasi dibutuhkan individu-individu yang memiliki ketrampilan otak akan lebih dihargai tinggi, dan sangat dibutuhkan bila dibandingkan dengan indiividu yang hanya mengandalkan kekuatan otot


  3. Kegiatan terapi musik dapat membantu ibu-ibu hamil agar tetap dapat mempertahankan keseimbangan antara kesehatan jasmani, pikiran, dan emosi. Musik menurut pendapat  Yuliette Alvin seorang pakar Terapi Musik adalah sebagai berikut "Music is a means of communication and in this simple truth lies the tremendous therapeutic value of music"


  4. Melalui rangsangan-rangsangan musik yang diperdengarkan kepada janin / bayi secara teratur, maka dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut kelak dikemudian hari


  5. Dalam diri anak kelak akan tumbuh kepribadian yang kuat dan ia mampu menyerap banyak hal


  6. Ia dapat meresapi musik, berarti ia juga mampu memahami perasaan orang lain.
V. Kesimpulan

Dalam proses kehidupan individu sejak dalam rahim samapi usia dewasa, maka salah satu aspek perkembangan yang penting adalah perkembangan otak.

Upaya yang berkesinambungan untuk mamacu perkembangan otak kiri atau kanan perlu dilakukan dengan berbagai cara atau metode yang bijaksana yaitu antara lain dengan memberikan rangsangan suara, termasuk musik, dan dari hasil peneltian ternyata bahwa janin dalam kandungan yang diberi rangsangan suara/musik dapat memacu kecerdasan bayi setelah lahir. Partisipasi aktif dari ibu-ibu hamil dan ibu-ibu sesudah melahirkan melalui terapi musik diharapkan ikut memacu perkembangan anak-anak menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan berkepribadian matang.


Makalah ini disampaikan pada Seminar Menyiapkan Bayi cerdas dan Berkualitas?, Sabtu (12/8), di Auditorium RSAB Harapan Kita, Jakarta.



New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Terapi Musik Hilangkan Depresi

MENGIKUTI terapi musik secara teratur bermanfaat bagi kesehatan karena menghilangkan depresi dan mengurangi risiko kanker.


Mendengarkan musik saat senggang atau ketika libur kerja bisa membantu membuat pikiran dan tubuh lebih rileks serta mengembalikan energi menjadi lebih bertenaga. Bahkan, bila mendengarkan musik secara teratur pada waktu yang tepat, ternyata bisa menjadi sebuah terapi yang mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi kesehatan. Salah satunya menghilangkan depresi, bahkan mengurangi risiko timbulnya kanker.

"Terapi musik merupakan cara yang mudah yang bermanfaat positif bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial. Bila terapi ini dilakukan secara khusus, hasilnya lebih baik," jelas Cheryl Dileo, profesor musik serta Direktur Pusat Penelitian Seni dan Meningkatkan Kualitas Hidup, Universitas Temple, Philadelphia, Amerika Serikat (AS).


Dileo menyatakan, manfaat terapi musik dibandingkan mendengarkan musik seorang diri sangat berbeda jauh. "Mendengarkan musik seorang diri itu bukan terapi meski banyak orang yang mendengarkan musik mendapatkan manfaat positif, seperti lebih rileks dan memperbaiki mood," paparnya.


Dia menambahkan, musik terapi membutuhkan bantuan orang lain yang sudah teruji kemampuannya untuk mengelola sebuah terapi. "Meski banyak orang yang mengaku paham bagaimana cara menikmati musik bagi diri sendiri, di bawah kendali seorang pakar terapi musik akan memberikan manfaat yang lebih besar. Terapi musik akan memberikan tenaga baru, mental yang segar, dan hubungan sosial yang hangat," tuturnya.


Selain itu, penggunaan terapi musik bisa diterapkan secara luas pada semua orang dalam berbagai kondisi. Terapi musik bisa dilakukan untuk mengurangi rasa khawatir pasien yang menjalani berbagai operasi atau serangkaian proses berat di rumah sakit. Sebab, musik akan membantu mengurangi timbulnya rasa sakit dan memperbaiki mood pasien.

Terapi musik juga mampu membantu menghilangkan depresi pada pasien rumah sakit lebih cepat. Terapi musik bisa diterapkan pada pasien alzheimer untuk membuat mereka lebih tenang dan membantu meningkatkan daya ingat. Bukan itu saja, orangtua yang baru memiliki bayi pun bisa menjadi lebih tenang setelah menjalani terapi musik.


"Musik merupakan cara yang mudah untuk mengalihkan perhatian. Ketika mengha

dapi masalah atau tekanan berat, musik membantu mengalihkan perhatian. Mendengarkan musik secara rutin membuat suasana akan menjadi tenang. Pada anak, musik bisa membantu mereka rileks dan mudah tidur," ujarnya.


Penelitian Dileo pun didukung Direktur Cancer Treatment Centers of America Katherine Puckett. Dia menyatakan, meski tak punya sertifikat menjadi ahli terapi musik, dia dan stafnya selalu menggunakan musik untuk membatu pengobatan pasiennya.


"Musik dapat mengaktifkan syaraf menjadi rileks sehingga membantu pernapasan pasien menjadi lebih baik. Selain itu, musik mengurangi risiko serangan jantung, membuat tekanan darah lebih normal, dan membuat otot lebih rileks. Pada pasien kanker, musik membantu mereka tidur lebih nyenyak karena biasanya pasien kanker memiliki gangguan tidur," jelas Puckett.


Begitu besarnya manfaat musik bagi pasien kanker membuat Cancer Treatment Centers of America membuat perpustakaan yang menyediakan berbagai jenis musik yang sesuai selera pasiennya. Bahkan, sekali-kali sering digelar berbagai acara musik khusus untuk menghibur pasiennya.


"Semua orang pasti suka musik. Kamu tak akan sakit jika suka musik. Musik membuat rileks, nyaman, dan tenang. Tubuh yang rileks bisa membantu mengurangi rasa sakit, termasuk rasa sakit dari proses penyembuhan kanker," pungkas Puckett.

[okezone.com]



New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Saturday, November 28, 2009

Daftar Istilah Kesehatan



ABSES (Abscess)
Rongga yang terjadi karena kerusakan jaringan, berisi nanah.
ADC (AIDS Dementia Complex.)
Lihat Kompleks Demensia AIDS.
ADJUVAN (Adjuvant)
Pengobatan tambahan untuk membantu khasiat obat pokok.
ADRENAL
Anak ginjal, kelenjar endoktrin di atas ginjal yang menghasilkan hormon adrenalin.
AFTE (Aptous Ulcer) – LI 624
Tukak pada selaput mukosa dalam mulut.
AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME)LI 101
Sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia setelah sistem kekebalannya dirusak oleh virus yang disebut HIV.
AKUT (Acute)
Perkembangan penyakit yang cepat, parah, dan mengancam jiwa. Lawan dari kronis. Infeksi HIV akut adalah penyakit yang dialami setelah terinfeksi waktu antibodi baru mulai dibentuk.
ALBUMENLI 122
Protein dalam darah yang mengatur keseimbanganan air dalam sel, mengangkut gizi pada sel, serta mengeluarkan produk buangan.
ALTLI 135
Enzim hati, yang juga dikenal sebagai ALT. Tingkat enzim ini, yang diukur pada tes fungsi hati, menunjukkan tingkat kerusakan pada hati.
AMANDEL (Tonsils)
Dua kelenjar berbentuk bulat ditempatkan di bagian belakang mulut/pangkal tenggorokan.
AMILASE (Amylase)
Enzim dibuat oleh pankreas yang mengubah zat tepung menjadi gula.
ANAL
Berkaitan dengan anus/dubur.
ANALGESIK
Obat mengatasi nyeri.
ANALOG NUKLEOSIDA (Nucleoside Analogue) – LI 403
Suatu golongan obat antiretroviral yang dipakai dalam kombinasi dengan antiretroviral lain. Senyawa sintetis yang menyerupai salah satu komponen RNA; Contohnya AZT.
ANALOG NUKLEOTIDA (Nucleotide Analogue) – LI 403
Obat antretroviral yang bekerja dengan cara serupa dengan analog nukleosida. Contohnya tenofovir.
ANEMIA (Anaemia) – LI 552
Jumlah sel darah merah yang lebih rendah dari biasanya.
ANERGI (Anergy) – LI 515
Berkurang atau hilangnya reaksi tubuh terhadap tes kulit TB atau terhadap infeksi lain, yang disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh.
ANTIBIOTIK (Antibiotic)
Obat mematikan bakteri.
ANTIBODI (Antibody)
Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri, virus atau kuman lain.
ANTIGEN
Zat asing, semacam bagian dari protein yang dihasilkan oleh bakteri atau virus.
ANTIOKSIDAN (Antioxidant) – LI 601
Zat yang mencegah terjadinya kerusakan sel akibat radikal bebas. Molekul di dalam tubuh yang teroksidasi bisa mengakibatkan kerusakan sel. Contoh antioksidan adalah vitamin A, C dan E.
ANTIRETROVIRAL (ARV)
Obat yang digunakan untuk mengobati retrovirus seperti HIV, untuk menghambat perkembangbiakannya.
ANTIVIRAL
Obat yang digunakan untuk mengobati virus seperti CMV, untuk menghambat perkembangbiakannya.
APOPTOSIS
Kematian sel yang direncanakan, sebagai bagian normal kehidupan.
ART (Antiretroviral Therapy) – LI 401
Terapi anti-HIV yang sangat aktif dengan kombinasi obat. Biasa ART dianggap termasuk paling sedikit tiga macam obat. Dahulu dikenal sebagai HAART.
ARTRALGIA (Arthralgia)
Rasa sakit pada sendi.
ARTRITIS (Arthritis)
Radang pada sendi.
ARV
Lihat Antiretroviral.
ASAM FOLAT (Folic Acid) – LI 601
Vitamin B kompleks yang dikristalkan, terutama digunakan dalam pengobatan anemia karena kekurangan gizi. Zat ini terdapat pada sayuran hijau, buah-buahan segar, daging hati dan ragi. Zat ini sering juga disebut folacin, folate atau vitamin B9.
ASAM LAKTIK (Lactic Acid) – LI 556
Produk buangan pembuatan tenaga dalam sel.
ASAM URAT (Uric Acid) – LI 122
Zat yang ditemukan di dalam darah dan air seni yang merupakan hasil dari pencernaan protein.
ASIDOSIS LAKTIK (Lactic Acidosis) – LI 556
Tingkat asam laktik yang sangat tinggi dalam darah.
ASIMTOMATIK (Asymptomatic)
Keadaan tanpa gejala. Berkaitan dengan HIV, istilah ini biasanya dipakai untuk menggambarkan orang yang hasil tes HIV-nya positif, tetapi tidak menunjukkan gejala klinis. Orang yang HIV-positif masih dapat menyebarkan penyakit itu bahkan saat mereka mengalami fase asimtomatik.
ASITES (Ascites)
Penumpukan cairan pada rongga perut, sering petanda bahwa hati sangat rusak.
ASPERGILOSIS (Aspergillosis)
Infeksi paru disebabkan oleh jamur Aspergillus.
ASPIRASI (Aspiration)
Pengambilan cairan isi rongga (mis. kelenjar) untuk diperiksa atau untuk mengurangi isi/tekanan dalam rongga.
ASTLI 135
Enzim hati, yang juga dikenal sebagai SGOT. Tingkat enzim ini, yang diukur pada tes fungsi hati, menunjukkan tingkat kerusakan pada hati.
AUTOANTIBODI (Autoantibody)
Antibodi yang dibuat secara tidak normal, yang melawan dengan jaringan tubuh sendiri.
BAKTEREMIA (Bacteremia)
Adanya bakteri dalam darah.
BAKTERI (Bacteria)
Organisme yang terdiri dari satu sel tunggal, yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
BASIL (Bacillus)
Bakteri berbentuk batang. Kuman TB berbentuk basil.
BASOFIL (Basophil) – LI 121
Macam sel darah putih.
BATAS ATAS NILAI NORMAL (BANN) (Upper Limit of Normal/ULN) – LI 561
Setiap laboratorium menentukan nilai 'normal' untuk semua jenis tes yang ada ukuran. Umumnya ada kisaran antara nilai bawah dan nilai atas. Ukuran yang melebihi nilai atas dianggap abnormal, dan dampak berlebihan tersebut dapat ditunjukkan dengan menghitung berapa kali lipat ukuran abnormal tersebut adalah di atas nilai normal. Mis. bila nilai normal untuk ALT adalah paling 30, ALT yang diukur sebagai 60 disebut sebagai dua kali di atas batas atas nilai normal atau 2x BANN. Serupanya, ALT 150 adalah 5x BANN.
BDNALI 125
Teknik mengukur viral load di dalam darah. Lihat juga PCR.
BEDAH SESAR (Caesarian Section) – LI 611
Tindakan untuk melahirkan bayi yang meliputi mengiris dinding perut dan rahim untuk mengeluarkan bayi.
BIAKAN (Culture)
Penumbuhan atau hasil penumbuhan jamur atau jasad renik lain pada media buatan.
BID, BD
Dua kali sehari.
BILIRUBINLI 122, LI 505
Bahan dalam empedu berwarna oranye-kuning, hasil penguraian hemoglobin dalam sel darah merah.
BIOAVAILABILITAS (Bioavailability)
Tingkat penyerapan obat dalam darah.
BIOPSI (Biopsy) – LI 521
Pengambilan dan pemeriksaan jaringan dari pasien hidup untuk menentukan diagnosis (misalnya untuk menentukan apakah ada sel abnormal seperti sel kanker).
BLIPLI 125
Peningkatan sementara pada viral load, yang untuk waktu yang singkat menjadi terdeteksi.
BMI (Body Mass Index)
Hitungan tinggi badan x berat badan, yang dipakai untuk menunjukkan apakah seseorang terlalu berat atau kurang berat.
BOOST
Lihat BRONKOSKOPI (Bronchoscopy)
Pemeriksaan cabang tenggorok dengan alat khusus.
BTA POSITIF (Smear Positive)
Tes BTA (Batang Tahan Asam) yang dilakukan pada dahak orang yang dicurigai mempunyai TB aktif. Hasil positif menunjukkan adanya basil TB dan dapat menular pada orang lain.
CAIRAN OTAK (CSF) (Cerebrospinal Fluid)
Cairan tanpa warna yang mengisi ruang di otak dan urat saraf tulang belakang serta juga ruang antara sel saraf.
CBC
Complete Blood Count, lihat Hitung Darah Lengkap.
CCR5
Koreseptor yang ada di permukaan sel CD4, yang dibutuhkan oleh HIV untuk mengikat pada sel.
CCR5 INHIBITORLI 403
Suatu golongan obat antiretroviral yang dipakai dalam kombinasi dengan antiretroviral lain. Menghalangi pengikatan HIV pada sel CD4 dengan menghambat pekerjaan koreseptor CCR5. Contohnya maraviroc.
CD4
Lihat Sel CD4.
CMV (Cytomegalovirus)
Lihat sitomegalo.
CRYPTOSPORIDIUM
Lihat Kriptosporidiosis.
CT SCAN
Pengamatan medis oleh alat yang membuat gambar perpotongan tubuh pada komputer.
DAPAR (Buffer) – LI 413
Bahan yang mengendalikan tingkat hidrogen dalam larutan. Bahan tambahan pada obat untuk mengurangi efek asam dalam perut.
DEHIDRASI (Dehydration) – LI 554
Kehilangan cairan tubuh.
DEKOMPENSASI (Decompensated)
Kegagalan fungsi suatu organ tubuh. Terkait kegagalan hati, lihat Sirosis.
DEMENSIA (Dementia) – LI 504
Kerusakan intelektual kronis (seperti kehilangan kemampuan mental) yang disebabkan oleh rusaknya (organ) otak yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam kehidupan sosialnya atau dalam merancang tindakannya.
DERMATITISLI 620
Radang kulit.
DERMATITIS SEBOROIK (Seborrheic Dermatitis) – LI 620
Masalah kulit yang umum pada Odha. Dicirikan oleh sisik yang lepas, berminyak atau kering, berwarna putih sampai kuning-kuningan, dengan atau tanpa kulit yang merah.
DESENSITISASI (Desensitization) – LI 512, LI 517
Pengurangan atau penghilangan kepekaan atau reaksi alergi terhadap antigen atau obat tertentu.
DIABETESLI 123
Kelainan yang ditandai dengan tingkat gula dalam darah atau kemih terlalu tinggi, akibat masalah pembuatan insulin.
DIAGNOSIS
Penentuan akibat penyakit yang dialami.
DIARE (Diarrhea) – LI 554
Buang air besar yang tidak normal lebih dari tiga kali sehari, dengan kotoran tinja berbentuk lembek atau cairan.
DISEMINATA (Disseminated)
Infeksi yang disebar luas di seluruh tubuh.
DISKORDAN (Discordant)
Pasangan orang dengan satu HIV-positif dan yang lain HIV-negatif.
DISLIPIDEMIA (Dyslipidemia)
Tingkat lipid dalam darah yang tinggi.
DISPLASIALI 507
Perkembangan jaringan tubuh yang tidak normal. Sejenis kanker.
DISPNEA (Dyspnea)
Sesak napas.
DNALI 400
DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah rantai molekul yang terdapat pada gen (plasma pembawa sifat keturunan) dalam inti sel, yang membawa informasi genetik sehingga memungkinkan sel menggandakan diri.
DOSIS (Dose)
Aturan pakai obat untuk sekali pakai dalam jangka waktu tertentu. Lihat juga Takaran.
DOT (Directly Observed Therapy)
Pengawasan langsung meminum obat untuk jangka waktu tertentu. Pengawasan dilakukan oleh Pengawas Menelan Obat (PMO).
EDEMA
Pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada jaringan tubuh.
EFEK SAMPING (Side Effect) – LI 550
Daya kerja atau efek obat (atau vaksin) yang tidak diharapkan. Istilah ini biasanya berhubungan dengan dampak buruk seperti sakit kepala, ruam, atau kerusakan hati.
ELEKTROLIT (Electrolyte) – LI 554
Zat mineral yang sangat penting untuk fungsi tubuh normal. Elektrolit sering hilang waktu muntah-muntah atau diare.
ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)
Tes laboratorium yang sangat peka untuk menentukan ada/tiadanya antibodi terhadap HIV dalam darah atau cairan tubuh lain.
EMBOLI (Embolism)
Penyumbatan pembuluh darah oleh benda asing (mis. bekuan darah, udara).
-EMIA
Akhiran berarti tingkat dalam darah. Mis. lihat Viremia.
EMPEDU (Bile)
Cairan yang dihasilkan hati untuk mencerna lemak.
ENDEMIK (Endemic)
Menggambarkan infeksi yang dikaitkan secara terus-menerus dengan daerah tertentu.
ENSEFALITIS (Encephalitis) – LI 513, LI 517
Radang otak diakibatkan oleh beberapa infeksi oportunistik.
ENSEFALOPATI (Encephalopathy) – LI 513
Luka di dalam otak, kemerosotan fungsi otak secara umum.
ENTERIK (Enteric)
Berkaitan dengan saluran cerna.
ENZIM (Enzyme)
Sebuah protein yang mempercepat reaksi kimia tertentu tanpa mengubah dirinya sendiri.
EOSINOFIL (Eosinophil) – LI 121
Macam sel darah putih.
EPIDEMI (Epidemic)
Menyebarnya penyakit pada banyak orang.
EPIDEMIOLOGI (Epidemiology)
Ilmu yang mempelajari epidemi.
EPITEL (Epithelium)
Lapisan (termasuk kulit) yang melindungi organ tubuh luar dan dalam, termasuk pembuluh darah.
EPSTEIN BARR VIRUS (EBV)
Virus mirip herpes yang menginfeksi hidung dan tenggorokan, dan mudah menular melalui kontak langsung. Infeksi EBV sering terjadi pada anak. EBV menetap di dalam kelenjar getah bening dan bisa menyebabkan limfoma.
ERITEMA (Erythema)
Kemerahan atau ruam kulit.
ERITROPOIETIN (EPO) (Erythropoietin) – LI 552
Versi sintetis sebuah hormon alami. Untuk mengobati anemia yang disebabkan oleh efek samping.
ERITROSIT (Erythrocyte) – LI 121
Sel darah merah.
ETIOLOGI (Etiology)
Ilmu tentang penyebab penyakit.
ETR (End-of-Treatment Response)
Mencapai viral load HCV yang tidak terdeteksi pada akhir terapi HCV. Lihat juga SVR.
EVR (Early Virological Response)
Penurunan 2 log dalam viral load HCV setelah 12 minggu terapi HCV.
FARMAKOKINETIK (Pharmacokinetik)
Ilmu yang mempelajari bagaimana obat diserap dan disebarkan di seluruh tubuh.
FARMAKOLOGI (Pharmacology)
Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang obat, terutama dampaknya pada tubuh.
FDC (Fixed Dose Combination)
Kapsul atau tablet yang mengandung dua obat atau lebih dengan demikian mengurangi jumlah pil yang harus dipakai.
FENOTIPE (Phenotype) – LI 126
Cara melaksanakan tes resistansi, dengan tes rentannya virus pada obat dalam tabung reaksi.
FI
Lihat Fusion Inhibitor.
FIBROSIS
Kerusakan hati ditandai oleh jaringan hati berserat. Lihat Sirosis.
FORMULASI (Formulation)
Bentuk fisik obat, mis. tablet, kapsul, sirop, krim, suntikan.
FOSFATASE ALKALI (Alkaline Phosphatase) – LI 135
Enzim yang ada dalam sel tertentu dalam hati, tulang, ginjal, usus dan plasenta. Waktu sel dihancurkan di jaringan ini, enzim tersebut dibocorkan ke aliran darah, dan tingkatnya diukur untuk menunjukkan keparahan masalah.
FOSFORILASI (Phosphorylation)
Proses perubahan obat golongan analog nukleosida dalam tubuh menjadi bentuk yang dapat melawan HIV.
FULMINAN (Fulminant)
Perkembangan penyakit hati secara tiba-tiba dan cepat yang terkait dengan kegagalan hati.
FUSION INHIBITORLI 403
Golongan obat yang menghambat pengikatan HIV pada sel CD4. Lihat juga CCR5 Inhibitor.
GEJALA (Symptom)
Keadaan atau keluhan yang menyertai infeksi atau penyakit.
GENERALISATA (Generalized)
Penyebaran sangat luas.
GENERIK (Generic)
Obat yang mempunyai kandungan aktif yang sama dengan obat merek dalam hal takaran, keamanan, kekuatan, bagaimana dipakai, mutu, kinerja dan penggunaan.
GENOTIPE (Genotype) – LI 126, LI 506
Ciri-ciri fisik yang tidak tampak dari luar, khususnya yang bersangkutan dengan susunan genetika, sebagai akibat evolusi biologi pada organisme. Cara melaksanakan tes resistansi, dengan melihat kode genetik virus untuk menentukan apakah ada mutasi yang diketahui menimbulkan resistansi.
GLIKOPROTEIN (Glycoprotein)
Senyawa yang terdiri dari protein dan karbohidrat.
GLOBULINLI 122
Macam protein yang tidak larut dalam air.
GLOBULIN GAMMA (Gamma Globulin)
Bagian darah yang mengandung antibodi.
GLUKOSA (Glucose)
Bentuk gula yang ditemukan dalam darah, dikelola oleh tubuh dari zat tepung/karbohidrat dalam makanan.
GLUTATION (Glutathione)
Bahan kimia alami dipakai oleh tubuh untuk melawan tekanan oksidatif.
GOLONGAN (Class)
Obat antiretroviral dibagi dalam beberapa golongan, berdasarkan cara kerjanya. Lihat juga Analog Nukleosida, Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor, Protease Inhibitor, Fusion Inhibitor, Integrase Inhibitor.
GP120
Glikoprotein 120. Salah satu protein yang menonjol dari permukaan HIV dan mengikat pada reseptor CD4 di sel CD4.
GP160
Glikoprotein 160. Pendahuluan protein permukaan HIV gp41 dan gp120. gp160 dipotong oleh protease HIV untuk membentuk gp120 dan gp41.
GP41
Glikoprotein 41. Salah satu protein yang menonjol dari permukaan HIV dan menyatukan HIV dengan sel CD4.
GRADE
Terkait dengan biopsi hati, tingkat radang yang ditemukan pada hati. Ada beberapa skala yang dipakai. Di Indonesia biasanya diukur dengan skala Metavir: 0 = tidak ada; 4 = radang berat.
GRANULOSIT (Granulocyte)
Jenis sel darah putih yang terutama penting untuk melawan infeksi bakteri.
GRANULOSITOPENIA (Granulocytopenia)
Kekurangan granulosit dalam darah.
HAART (Highly Active Antiretroviral Therapy)
Lihat ART.
HBVLI 505
Virus hepatitis B.
HCC (Hepatocelllular Carcinoma)
Sejenis kanker hati primer yang terlihat pada beberapa orang dengan kerusakan berat dan jangka panjang pada hati, akibat penyakit virus hepatitis B atau C kronis.
HCVLI 505, LI 506
Virus hepatitis C.
HEMATOLOGI (Hematology)
Ilmu yang mempelajari hal darah.
HEMATOKRIT (Hematocrit) – LI 121
Mengukur persentase volume darah yang diambil oleh sel darah merah.
HEMOGLOBIN (HB)LI 121
Protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke sel di seluruh tubuh.
HEPATITISLI 505
Radang hati akibat virus atau alasan lain.
HEPATO-
Terkait hati.
HEPATOTOKSISITAS (Hepatotoxicity) – LI 561
Keracunan pada hati sebagai efek samping obat atau bahan lain.
HEPATOMEGALI (Hepatomegaly)
Pembesaran hati.
HERPESLI 514, LI 519
Radang kulit akibat beberapa virus berbeda.
HERPES ZOSTER (Shingles) – LI 514
Penyakit kulit akibat virus varisela zoster.
HERPES SIMPLEKS (Herpes simplex) – LI 519
Infeksi virus yang menyebabkan luka pada kelamin atau sekitar mulut.
HIPER- (Hyper-)
Awalan yang berarti lebih tinggi daripada biasa.
HIPERGLISEMIA (Hyperglycemia) – LI 123
Tiingkat glukosa dalam darah yang tinggi.
HIPERLAKTATEMIA (Hyperlactatemia)
Tingkat asam laktik yang tinggi dalam darah.
HIPERLIPIDEMIA (Hyperlipidemia)
Tingkat lipid yang tinggi dalam darah.
HIPERPEKA (Hypersensistivity)
Reaksi alergi.
HIPERTENSI PORTAL (Portal hypertension)
Peningkatan tekanan darah dalam pembuluh darah yang mengalihkan darah ke hati.
HIPO- (Hypo-)
Awalan yang berarti lebih rendah daripada biasa.
HIPOGLISEMIA (Hypoglycemia) – LI 123
Tingkat gula yang rendah di dalam darah.
HIPOKSEMIA (Hypoxemia)
Tingkat oksigen dalam darah yang rendah.
HISTOLOGIS (Histological)
Berhubungan dengan jaringan tubuh. Terkait HCV, perbaikan histologis berarti perbaikan pada jaringan hati, dengan penurunan pada radang atau fibrosis dalam perbandingan dengan biopsi sebelumnya.
HISTOPLASMOSISLI 521
Infeksi dengan gejala demam tidak teratur dan radang saluran napas.
HITUNG DARAH LENGKAP (Complete Blood Count, CBC) – LI 121
Tes memeriksa beberapa jenis sel dalam darah.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) – LI 101
Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang kemudian dapat menimbulkan AIDS.
HLA-B*5701 (Human Leukocyte Antigen-B*5701) – LI 416
Mutasi pada sejenis protein yang terletak pada permukaan semua sel di tubuh. Mutasi ini dihubungkan dengan reaksi hiperpeka pada abacavir.
HORMON (Hormone)
Getah kelenjar yang merangsang atau menghambat kegiatan jaringan atau sel.
HPV (Human Papiloma Virus) – LI 507
Puluhan jenis virus, yang sering menular melalui hubungan seks.
HTLV-1 (Human T-Cell Lymphotropic Virus Type 1)
Virus dalam keluarga yang sama dengan HIV. Pada kasus yang jarang, HTLV-1 dapat menyebabkan sejenis kanker darah yang jarang.
IDIOPATIK (Idiopathic)
Tidak diketahui penyebabnya.
IDU, INJECTING DRUG USER
Lihat penasun.
IKTERUS (Jaundice)
Penyakit kuning.
IMUNOGLOBULIN (Immunoglobulin)
Kata lain untuk antibodi.
IMUNOLOGIS (Immunological)
Berkaitan dengan kekebalan tubuh.
IMUNOMODULATOR (Immunomodulator)
Unsur yang dapat mengubah kemampuan sistem kekebalan.
INDIKASI
Alasan untuk dilakukan suatu tindakan medis, mis. pengobatan. Lihat juga Kontraindikasi.
LIMFADENOPATI PERSISTEN GENERALISATA (Persistent Generalized Limphadenopathy) – LI 521
Pembengkakan (biasanya kecil) pada lebih dari dua pasang kelenjar getah bening secara simetris, yang tidak sakit, disebabkan oleh infeksi HIV.
INFEKSI AKUT, PRIMER (Acute or primary infection) – LI 103
Infeksi yang terjadi pada minggu-minggu pertama setelah tertular. Kadang diserta oleh gejala mirip flu.
INFEKSI OPORTUNISTIK (Opportunistic Infection) – LI 500
Penyakit yang muncul karena sistem kekebalan tubuh sudah rusak atau melemah.
INFORMED CONSENTLI 102
Pernyataan dari pasien/klien, berdasarkan informasi lengkap yang diberikan, mengenai kesediaannya untuk menjalani tindakan medis, misalnya tes HIV.
INFUS (Infusion)
Pemberian larutan (mis. glukosa, garam, atau obat), umumnya ke dalam pembuluh darah.
INI
Lihat Integrase Inhibitor.
INSOMNIA
Kelainan/kesulitan tudur.
INSULINLI 123, LI 553
Hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat.
INTEGRASE
Enzim yang digunakan HIV untuk memadukan DNA-nya dalam DNA sel CD4, agar sel tersebut membuat unsur virus baru saat bereplikasi.
INTEGRASE INHIBITOR (INI) (Integrase Inhibitor) – LI 403
Suatu golongan obat antiretroviral yang dipakai dalam kombinasi dengan antiretroviral lain. Menghalangi pekerjaan enzim integrase. Contohnya raltegravir.
INTENT TO TREAT (ITT)
Terkait uji coba klinis, analisis yang menganggap peserta yang mangkir/tidak menyelesaikan pengobatan sebagai gagal. Lihat juga On treatment.
INTERAKSI (Interaction) – LI 407
Dampak yang dapat terjadi bila satu obat dipakai bersamaan dengan obat lain atau dengan makanan tertentu, atau dengan jamu/suplemen/narkoba.
INTERFERONLI 506
Sitokin yang diproduksi ketika tubuh merasakan infeksi virus, yang juga dibuat secara sintetis untuk dipakai sebagai obat. Ada tiga golongan utama interferon, yakni interferon alfa, beta dan gamma. Versi interferon rekayasa secara genetis disetujui untuk pengobatan hepatitis virus.
INTERFERON ALFALI 506
Obat untuk KS dan HCV.
INTERLEUKIN
Jenis sitokin.
INTERVENSI (Intervention)
Pengobatan atau tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengobati sebuah penyakit atau memperbaiki kesehatan dengan cara lain.
INTRAVENA (Intravenous, IV)
Penyuntikan atau infus langsung ke aliran darah melalui pembuluh darah agar obat cepat memberikan reaksi.
IN VITRO
Tes/uji coba dalam tabung percobaan.
IN VIVO
Tes/uji coba pada hewan atau manusia.
IRIS, IRS (Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome, Immune Recovery Syndrome) – LI 483
Lihat Sindrom Pemulihan Kekebalan.
JARINGAN (Tissue)
Satu kumpulan sel yang sejenis yang bertindak bersama-sama untuk mengerjakan fungsi tertentu. Ada empat jaringan dasar di dalam tubuh, yakni epitelium, sendi penyambung, otot dan saraf.
KANDIDA (Candida) – LI 516
Jamur yang menyerupai ragi dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
KANDIDIASIS (Candidiasis) – LI 516
Infeksi akibat jamur dari keluarga Kandida, umumnya Candida albicans.
KANKER (Cancer)
Sekelompok besar penyakit yang bercirikan pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tak terkendali.
KAPOSI’S SARKOMA (Kaposi'S Sarkoma) – LI 508
Lihat Sarkoma Kaposi.
KARDIOVASKULAR (Cardiovascular)
Terkait jantung dan pembuluh darah.
KATETER (Catheter) – LI 501
Buluh yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk mengeluarkan cairan atau memasukkan obat.
KEJADIAN (Incidence)
Angka munculnya kasus penyakit tertentu yang baru dalam populasi tertentu, sering dilaporkan sebagai jumlah kasus per 100.000 orang
KELELAHAN (Fatigue) – LI 551
Rasa capek dan kurang bertenaga.
KELENJAR GETAH BENING (Lymph Node) – LI 521
Organ kecil, bagian dari sistem kekebalan tubuh, yang berbentuk seperti kacang terletak di seluruh tubuh, terutama terdapat di leher, ketiak dan lipat paha.
KEMOTERAPI (Chemotherapy)
Pengobatan penyakit dengan bahan kimia.
KEPATUHAN (Adherence)
Penggunaan obat persis sesuai resep, yaitu dengan takaran benar, pada tepat waktu, dengan cara benar.
KEWASPADAAN UNIVERSAL (Universal Precautions) – LI 811
Semua upaya pencegahan penularan penyakit di unit pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin dsb.
KOHORT (Cohort)
Kelompok orang yang semuanya mempunyai satu faktor bersama (mis. semua HIV-positif), yang diteliti selama waktu yang cukup lama.
KOINFEKSI (Co-infection)
Infeksi dengan dua infeksi secara bersamaan, mis. infeksi HIV bersamaan dengan TB atau hepatitis virus.
KOLESTEROL (Cholesterol)
Unsur serupa dengan lemak yang dipakai untuk membangun sel. Bila tingkatnya dalam darah berlebihan (hiperlipidemia), unsur ini menumpuk pada pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung.
KOMPENSASI (Compensated)
Kerusakan pada suatu organ tubuh yang dapat dikompensasikan sehingga tidak ada pengaruh besar terhadap fungsinya Terkait hati, lihat Sirosis.
KOMPLEKS DEMENSIA AIDS (AIDS Dementia Complex, ADC) – LI 504
Kemerosotan neurologis, dengan berbagai kejadian klinis yang meliputi hilangnya koordinasi gerak tubuh, suasana hati berubah-ubah, dan hilangnya kendali diri, dan akhirnya berlanjut pada kemerosotan kesadaran yang lebih luas.
KOMPLEKS MIKOBAKTERIUM AVIUM (MAC) (Mycobacterium Avium Complex) – LI 510
Infeksi bakteri yang sejenis dengan TB.
KONSELING (Counselling) – LI 102
Kegiatan memberikan pengetahuan, informasi, pemahaman yang dilakukan oleh seorang ahli kepada seseorang untuk memecahkan masalah.
KONTRAINDIKASI (Contraindication)
Alasan untuk tidak melakukan suatu tindakan medis, mis. kapan penggunaan suatu obat tidak disarankan.
KORESEPTOR (Co-receptor)
Lihat Reseptor.
KREATININ (Creatinin) – LI 122
Produk buangan dari pencernaan protein, terdapat di air seni dan darah. Tingkatnya mengukur fungsi ginjal.
KRIPTOKOKUS (Cryptococcus) – LI 503
Jamur yang menyebabkan semacam meningitis, sebuah infeksi oportunistik.
KRIPTOSPORIDIOSIS (Cryptosporidiosis) – LI 502
Infeksi oportunistik yang disebabkan oleh protozoa kriptosporidium.
KRONIS (Chronic)
Bersifat menahun, tidak secara tiba-tiba.
KS
Lihat Sarkoma Kaposi.
LEHER RAHIM (Cervix)
Rahim bagian bawah berbentuk silindris yang menonjol di dalam lubang vagina.
LESI (Lesion)
Kerusakan, kehilangan jaringan tubuh karena cedera, infeksi atau akibat lain.
LEUKOPENIALI 121
Kekurangan leukosit dalam darah.
LEUKOPLAKIA
Infeksi pada mulut yang disebabkan oleh virus Epstein Barr yang dapat terjadi cukup dini dalam perjalanan infeksi HIV.
LEUKOSIT (Leukocyte) – LI 121
Sel darah putih.
LIAR (Wild)
Lihat Virus Liar.
LIMFADENOPATI (Lymphadenopathy) – LI 521
Pembengkakan pada kelenjar getah bening.
LIMFOMA (Lymphoma) – LI 509
Kanker pada kelenjar atau aliran getah bening.
LIMFOSIT (Lymphocyte)
Sel darah putih yang bertugas bagi pertahanan kekebalan tubuh. Ada di dalam darah dan getah bening.
LIMPA (Spleen)
Alat di dalam rongga perut di sebelah kiri atas yang berfungsi mengurai sel darah merah.
LIP (Lymphoid Interstitial Pneumonitis)
Masalah paru yang mempengaruhi penyerapan oksigen, umumnya dialami anak dengan HIV.
LIPID
Lemak.
LIPOATROFI (Lipoatrophy) – LI 553
Kehilangan lemak dalam tubuh, sering dari pipi, kaki dan pantat. Lihat juga Lipodistrofi.
LIPODISTROFI (Lipodistrophy) – LI 553
Perubahan pada bentuk tubuh, termasuk kehilangan atau kumpulan lemak, dan perubahan metabolik. Biasa disebut 'lipo'.
LOG
Berkaitan dengan viral load di dalam kelipatan 10. Suatu perubahan log berarti kelipatan 10, baik bertambah atau pun berkurang (misalnya 10 menjadi 100 berarti penambahan 1 log).
LOKAL (Local)
Pengobatan yang diberikan pada tempat infeksi. Lihat juga Sistemik.
LONG-TERM NONPROGRESSOR (LNTP) (Long-Term Nonprogressor)
Orang yang sudah terinfeksi HIV bertahun-tahun (umumnya sedikitnya 7 tahun) tetap mempunyai jumlah CD4 yang stabil di atas 600, tidak mengalami IO, dan tidak harus memakai ART.
MAC
Lihat Kompleks Mikobacterium Avium.
MAKROFAG (Macrophage) – LI 121
Sel pemakan berukuran besar yang sanggup menelan dan menghancurkan bakteri, benda asing dan sebagainya. Juga disebut monosit.
MALAISE
Keadaan lesu dan kurang sehat, seperti gejala flu.
MALIGNAN (Malignant)
Terkait tumor, cenderung mengarahan ke keadaan buruk.
MASA JENDELA (Window Period)
Tenggang waktu antara masuknya HIV ke dalam tubuh seseorang dengan munculnya antibodi terhadap virus tersebut. Tenggang waktu biasanya antara satu sampai enam bulan. Pada masa ini, hasil tes antibodi adalah negatif.
MASA PARO (Half-life)
Waktu yang diperlukan obat hingga tingkatnya dalam darah menjadi separo tingkat maksimal.
MEDIAN
Terkait statistik, nilai atau ukuran tengah, dengan separuh angka dalam lebih dan separuh kurang dari angka tersebut.
-MEGALI (-megaly)
Pembesaran. Mis. lihat Hepatomegali.
MENINGITISLI 503
Infeksi pada lapisan urat saraf tulang belakang dan otak.
META-ANALISIS (Meta-analysis)
Analisis dengan data dari beberapa penelitian yang serupa (seperti uji coba terhadap satu jenis obat) digabung untuk mengambil hasil keseluruhan.
METABOLISME (Metabolism)
Reaksi fisik dan kimia yang membuat tenaga untuk tubuh. Juga proses penguraian obat.
METADON (Methadone) – LI 670
Obat narkotik dipakai sebagai pengganti untuk heroin dalam pengobatan pecanduannya.
MIKOBAKTERIUM TUBERKULOSISLI 515
Basil yang menyebabkan penyakit TB.
MIKOSIS (Micosis)
Penyakit yang disebabkan oleh jamur.
MIKROBA (Microbe)
Kuman. Organisme hidup yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop, mis. bakteri, protozoa, virus dan jamur.
MIALGIA (Myalgia)
Rasa sakit pada otot.
MIOPATI (Myopathy) – LI 556
Kelainan otot yang bersifat kelemahan, wasting, dan perubahan pada sel otot.
MITOKONDRIA (Mytochondria) – LI 556
Bagian sel yang membuat tenaga untuk sel.
MOLEKUL (Molecule)
Bagian terkecil dari suatu zat yang masih memiliki sifat-sifat zat tersebut dan secara kimiawi dapat diuraikan menjadi beberapa atom.
MOLUSKUM (Molluscum Contagiosum) – LI 511
Penyakit pada kulit dan selaput mukosa yang disebabkan oleh virus.
MONOSIT (Monocyte)
Lihat Makrofag.
MONOTERAPI (Monotherapy)
Penggunaan terapi atau obat tunggal dalam sebuah pengobatan.
MORBIDITAS (Morbidity)
Angka kesakitan.
MORTALIITAS (Mortality)
Angka kematian.
MRI SCAN
Pengamatan medis oleh alat yang memberi gambar jaringan di dalam tubuh.
MTCT (Mother-to-Child Transmission) – LI 611
Penularan (HIV) dari ibu-ke-bayi dalam kandungan waktu persalinan atau melalui ASI.
MUKOSA (Mucous Membrane)
Selaput lendir dari jaringan setengah-dapat ditembus cairan yang menggarisi liang-liang atau saluran pada tubuh, yang memiliki gerbang bukaan ke arah luar tubuh (mis. garis mulut, vagina atau cuping hidung).
MUTASI (Mutation)
Perubahan sifat keturunan sel secara tetap, biasanya karena perubahan pada satu gen.
NADIR
Titik yang paling rendah.
NAIF (Naïve)
(Terkait ART) Belum pernah memakai ARV.
NARKOBA (Drugs)
Singkatan dari Narkotik dan Bahan Berbahaya.
NARKOTIK (Narcotic)
Obat untuk menenangkan saraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk.
NEFRO- (Nephro-)
Terkait dengan ginjal.
NEFROPATI (Nephropathy)
Kerusakan ginjal.
NEOPLASIA (Neoplasm)
Tumor. Tumbuhan pada jaringan yang tidak normal.
NEURALGIA
Rasa sakit pada saraf.
NEUROPATI (Neuropathy) – LI 555
Penyakit akibat terganggu atau matinya urat saraf. Gejala biasa ditandai dengan kesemutan.
NEUTROFIL (Neutrophil) – LI 121
Jenis sel darah putih yang mempunyai banyak inti sel yang berbintik-bintik.
NEUTROPENIALI 121
Penurunan jumlah sel neutrofil dalam darah.
NHLLI 509
Non-Hodgin's Lymphoma, semacam limfoma.
NRTI
Suatu golongan obat antiretroviral yang dipakai dalam kombinasi dengan antiretroviral lain. Senyawa sintetis yang menyerupai salah satu komponen RNA; Contohnya AZT.
NNRTI
Suatu golongan obat antiretroviral yang dipakai dalam kombinasi dengan antiretroviral lain. Seperti analog nukleosida, NNRTI menghalangi infeksi HIV ke sel baru. NNRTI menghalangi kerja reverse transcriptase. Contohnya nevirapine.
NON-NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NNRTI)LI 403
Lihat NNRTI.
NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NRTI)
Lihat Analog Nukleosida.
NUKLEUS (Nucleus)
Inti sel yang mengandung informasi genetik (DNA) organisme.
OBAT SULFA (Sulfa Drug) – LI 535
Sejenis bahan kimia sintetis yang berasal dari sulfanilamide dan dipakai sebagai antibiotik.
OBESITAS
Kegemukan yang berlebihan.
ODHA
Orang yang hidup dengan HIV/AIDS.
ON TREATMENT
Terkait uji coba klinis, analisis yang hanya memasukkan hasil dari peserta yang menyelesaikan pengobatan. (Lihat juga Intent-to-treat).
OPEN LABEL
Uji coba klinis dengan para peneliti dan peserta mengethaui siapa yang memakai pengobatan yang dalam perkembangan.
OPPORTUNISTIC INFECTION (OI) (Opportunistic Infection, OI)
Lihat Infeksi Oportunistik.
ORAL
Berkaitan dengan mulut. Untuk pengobatan berarti diberikan melalui mulut, dalam bentuk pil atau cairan.
OSTEOPENIALI 557
Tulang menipis akibat zat mineral hilang dari kerangka tulang.
OSTEONEKROSIS (Osteonecrosis) – LI 557
Kematian tulang, biasanya pada tulang paha, disebabkan oleh kehilangan aliran darah pada tulang.
OSTEOPOROSISLI 557
Tulang kerepos, akibat terlalu banyak zat mineral hilang dari kerangka tulang.
P24
Protein HIV dalam lapisan bahan genetik HIV.
PAJANAN (Exposure)
Peristiwa yang menimbulkan risiko penularan.
PALIATIF (Palliative)
Cara perawatan yang meringankan penderitaan pada penyakit atau tahap yang tidak dapat disembuhkan.
PANKREAS (Pancreas)
Kelenjar ludah perut.
PANKREATITIS (Pancreatitis) – LI 123
Radang pada pankreas. Gejala bisa meliputi sakit perut yang hebat, mual, sembelit (susah buang air besar), dan mungkin sakit kuning.
PAP SMEAR
Lihat Tes Pap.
PARASIT (Parasite)
Organisme yang hidup menumpang pada organisme lain dan merugikannya.
PATOGEN (Pathogen)
Bersifat dapat menimbulkan penyakit.
PATOGENESIS (Pathogenesis)
Perkembangan penyakit tertentu, termasuk kejadian yang akan timbul, jaringan atau organ tubuh yang dipengaruhi, mekanisme kerusakan dan jadwal kelanjutan penyakit.
PCP
Infeksi oportunistik pada paru yang dapat gawat.
PCRLI 125
Teknik laboratoris sensitif yang bisa mendeteksi dan menghitung viral load dalam darah.
PEDIATRIK (Paediatric)
Terkait pengobatan untuk anak.
PEGILASI (Pegylated)
Macam interferon yang mempunyai masa paro yang panjang dalam tubuh sehingga dapat disuntik hanya sekali seminggu.
PEMULIHAN KEKEBALAN (Immune reconstitution)
Perbaikan dalam fungsi sistem kekebalan tubuh sebagai akibat penggunaan ART.
PENASUN (IDU) (Injecting Drug User)
Pengguna narkoba suntikan.
PENELITIAN PROSPEKTIF (Prospective Study)
Sebuah penelitian yang lihat ke depan. Peserta dipilih dan perkembangannya dipantau selama jangka waktu tertentu.
PENELITIAN RETROSPEKTIF (Retrospective Study)
Sebuah penelitian berdasarkan rekam medis pasien, lihat ke belakang pada peristiwa yang terjadi pada masa lalu.
PENGALIHAN (Switching)
Perubahan rejimen setelah kegagalan terapi.
PENGGANTIAN (Substitution)
Penggantian satu (atau lebih) jenis obat dalam rejimen akibat toksisitas.
PENGUATAN (Boost) – LI 442
Terkait ART, penggunaan ritonavir takaran rendah bersamaan dengan protease inhibitor (PI) lain untuk meningkatkan tingkat PI tersebut dalam darah, dengan demikian mengurangi takaran PI yang harus diminum.
PERIANAL
Sekitar dubur.
PERINATAL
Waktu pada saat dimulainya proses kelahiran sampai proses melahirkan tuntas.
PERKUTAN (Percutaneous)
Melalui kulit.
PGL (Persistent Generalized Limphadenopathy)
Lihat Limfadenopati Persisten Generalisata.
PI
Lihat Protease Inhibitor.
PLASEBO (Placebo)
Zat atau obat yang tidak menimbulkan efek pada tubuh (sering kali pil berisi gula). Zat ini diberikan pada salah satu kelompok sebagai pembanding, sementara kelompok lain diberikan obat sebenarnya. Hasil dari kedua kelompok itu kemudian dibandingkan.
PLASMA
Cairan tak berwarna yang menjadi bagian darah, dalam keadaan normal volumenya 5% dari berat badan. Cairan ini bekerja mengantarkan sel darah dan bahan gizi ke seluruh tubuh, membersihkan sisa-sisa metabolis dan menjadi wadah bagi sistem hubungan zat-zat kimia di dalam tubuh.
PMLLI 513
Infeksi oportunistik yang diakibatkan oleh kambuhnya infeksi lama atau timbulnya infeksi baru dari virus JC.
PNEUMONIA PNEUMOCYSTIS (Pneumonia Pneumocystis (PCP)) – LI 512
Lihat PCP.
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
Lihat PCR.
PPD (Purified Protein Derivative) – LI 515
Tes kulit untuk infeksi TB.
PREVALENSI (Prevalence)
Jumlah orang yang mengalami penyakit tertentu.
PRO-DRUG
Obat yang diuraikan menjadi bentuk yang aktif dalam tubuh. Lihat Fosforilasi.
PROFILAKSIS (Prophylaxis)
Mencegah infeksi atau penyakit dengan penggunaan obat atau tindakan medis lain.
PROFILAKSIS PASCAPAJAN (PPP) (Post-Exposure Prophylaxis/PEP) – LI 154
Profilaksis untuk mencegah infeksi (HIV atau yang lain) setelah terjadi peristiwa berisiko.
PROFILAKSIS PRAPAJAN (PRPP) (Pre-Exposure Prophylaxis/PrEP) – LI 154
Profilaksis untuk mencegah infeksi (HIV atau yang lain) sebelum terjadi peristiwa berisiko.
PROGNOSIS
Ramalan tentang jalannya penyakit.
PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON (PTRM) (Methadone Substitution Program) – LI 670
Program yang mengganti heroin yang dipakai oleh pecandu dengan metadon.
PROGRESSIVE MULTIFOCAL LEUKOENCEPHALOPATHY (PML)
Lihat PML.
PROTEASE
Enzim yang digunakan HIV untuk memotong protein besar menjadi protein yang lebih kecil di mana partikel HIV yang baru bisa dibentuk.
PROTEASE INHIBITORLI 403
Suatu golongan obat antiretroviral yang dipakai dalam kombinasi dengan antiretroviral lain. Menghalangi pekerjaan enzim protease. Contohnya saquinavir.
PROTEIN
Molekul biologis yang sangat kompleks terdiri dari kombinasi asam amino. Setiap jenis protein mempunyai fungsi tersendiri. Enzim dan antibodi adalah contoh protein.
PROTOZOA
Mikrorganisme satu sel, seluruh fungsinya dilakukan oleh sel itu.
PROVIRUS
Bahan genetik HIV yang dipadukan dalam DNA sel induk (mis. sel CD4).
PRURITIS
Rasa gatal.
PUNGSI LUMBAL (Lumbar Puncture, Spinal Tap) – LI 503, LI 513
Proses mengambil cairan sumsum tulang belakang dengan jarum untuk dites.
PUNUK KERBAU (Buffalo Hump) – LI 553
Satu jenis manifestasi lipodistrofi.
PURPURA
Perdarahan di dalam kulit berupa kemerahan pada kulit yang tidak hilang bila ditekan.
Q8H
Setiap 8 jam.
QD
Sekali sehari.
RADIKAL (Radical) – LI 601
Kelompok atom yang bekerja sebagai kesatuan, dapat pindah dari satu senyawa ke senyawa lain, tetapi tidak dapat berdiri sendiri.
RADIKAL BEBAS (Free radical)
Radikal yang bebas bereaksi dengan sel lain, mampu merusakkan sel dan menimbulkan risiko perkembangan penyakit jantung dan kanker.
RAGI (Yeast)
Sejenis jamur di dalam tubuh, yang biasanya tidak membahayakan. Namun bila pertumbuhannya tidak terkendali ragi dapat menimbulkan penyakit (mis. kandidiasis).
REJIMEN
Pedoman mengenai takaran dan cara pemakaian obat dalam suatu terapi.
REJIMEN LINI KEDUA (Second-line regimen)
Rejimen yang dipakai untuk mengganti rejimen lini pertama setelah kegagalan terapi. Lihat Pengalihan.
REJIMEN LINI PERTAMA (First-line regimen)
Rejimen yang dipakai saat mulai terapi pertama kali.
REKAYASA GENETIK (Genetic Engineering)
Mengubah bahan genetik (DNA atau RNA) organisme untuk mengubah ciri tertentunya.
REPLIKASI (Replication)
Proses virus menggandakan diri.
RESEPTOR (Receptor)
Penerima yang menonjol pada permukaan sel (mis. CD4).
RESISTAN (Resistant) – LI 126
Sifat tahan atau kebal terhadap suatu obat.
RESISTANSI (Resistance) – LI 126
Kemampuan suatu virus, bakteri, atau jamur untuk menjadi resistan.
RESISTANSI INSULIN (Insulin Resistance) – LI 123
Tanggapan abnormal oleh tubuh terhadap insulin, sebuah hormon yang mengatur tingkat glukosa dalam darah.
RESISTANSI SILANG (Cross resistance) – LI 126
Resistansi yang berkembang pada satu obat yang juga berdampak pada obat lain yang mungkin belum dipakai.
RETINALI 501
Lapisan terdalam bola mata yang berfungsi sebagai penerima rangsang cahaya.
RETINITISLI 501
Radang pada retina yang dalam hal AIDS disebabkan oleh CMV.
RETROVIRUS
HIV dan virus lain yang membawa materi genetiknya dalam bentuk RNA dan yang memiliki enzim reverse transcriptase. Seperti virus lain, HIV bereplikasi di dalam sel. Retrovirus memakai reverse transcriptase untuk mengubah RNA-nya menjadi DNA, yang kemudian bersatu di dalam DNA sel tubuh. Keluarga retrovirus meliputi oncovirus (mis. HTLV-1) dan lentivirus (mis. HIV-1, HIV-2).
REVERSE TRANSCRIPTASE
Enzim yang dibutuhkan HIV untuk mengubah bahan genetik (RNA) menjadi DNA. Lihat Retrovirus.
REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (RTI) (Reverse Transcriptase Inhibitor)
Golongan ARV yang menghambat perubahan RNA menjadi DNA virus oleh enzim reverse transcriptase. Lihat juga Analog Nukleosida, Analog Nukleotida.
RINOREA (Rhinorrhea)
Rabas cair dari hidung.
RNA
Asam ribonukleik, bahan genetik.
RUAM (Rash)
Gatal-gatalan pada kulit.
RUMATAN (Maintenance)
Lihat Terapi Rumatan.
SALMONELA (Salmonella)
Jenis bakteri yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman tercemar. Dapat menyebabkan septisemia pada Odha, yang dapat menjadi gawat
SALVAGE THERAPY
Lihat Terapi Keselamatan.
SARKOMA KAPOSI (Kaposi's Sarcoma, KS) – LI 508
Sejenis kanker kulit.
SAWAR DARAH-OTAK (Blood-Brain Barrier) – LI 504
Penghalang berupa dinding kapiler dalam otak yang memisahkan darah dari jaringan otak. Beberapa obat tidak dapat menembus penghalang ini, sehingga infeksi pada otak sulit diobati.
SEKSIO SESAR
Lihat Bedah Sesar.
SEL (Cell)
Unit terkecil yang mandiri dari sebuah organisme. Sebuah sel terbentuk dari sitoplasma dan sebuah nukleus, dan dikelilingi oleh sebuah selaput atau dinding.
SEL-B (B-cell)
Sel dalam sistem kekebalan tubuh yang membuat antibodi.
SEL CD4 (CD4 Cell) – LI 124
Sejenis sel darah putih yang dipakai oleh HIV untuk mereplikasi dan kemudian dibunuhnya. Jumlah CD4 mencerminkan kesehatan sistem kekebalan tubuh.
SEL PUNCA (Stem Cell)
Sejenis sel manusia yang dapat membuat sel khusus untuk beberapa jaringan di tubuh, mis. otot jantung, jaringan otak dan jaringan hati.
SEL-T (T-cell)
Beberapa jenis limfosit dalam sistem kekebalan tubuh, termasuk sel CD4 dan CD8.
SEL-T PEMBANTU (T helper cell)
Nama lain untuk sel CD4.
SEPSIS
Adanya bakteri yang dapat membentuk nanah dalam tubuh.
SEPTISEMIA (Septicemia)
Keracunan darah.
SEREBROVASKULAR (Cerebrovascular)
Meliputi otak dan saluran yang mengalirkan darah ke otak.
SERIAWAN
Lihat Afte.
SEROKONVERSI (Seroconversion)
Saat status orang yang baru tertular mengubah dari antibodi-negatif dalam darah menjadi antibodi-positif.
SERONEGATIF (Seronegative)
Hasil tes antibodi dalam darah negatif.
SEROPOSITIF (Seropositive)
Hasil tes antibodi dalam darah positif.
SERUM
Cairan sarah yang jernih, yang mengandung antiibodi dan protein lain.
SGOT
Lihat AST.
SGPT
Lihat ALT.
SHINGLES
Lihat Herpes Zoster.
SINANAGA (Shingles) – LI 514
Lihat Herpes Zoster,
SINDROM (Syndrome)
Kumpulan gejala dan penyakit yang merupakan ciri-ciri dari suatu kondisi tertentu.
SINDROM PEMULIHAN KEKEBALAN (Immune Reconstitution Syndrome) – LI 483
Kumpulan gejala yang dapat terjadi beberapa minggu atau bulan setelah mulai memakai ART, disebabkan oleh pemulihan sistem kekebalan tubuh.
SINDROM STEVENS-JOHNSON (Stevens-Johnson Syndrome) – LI 562
Ruam yang parah, terkadang mematikan, yang umumnya terjadi sebagai efek samping obat tertentu.
SINDROM WASTING
Lihat Wasting.
SINUSITIS
Radang atau infeksi pada rongga belakang dahi dan tulang pipi.
SIROSIS (Cirrhosis) – LI 505
Kerusakan/radang kronis pada hati. Pada sirosis kompensasi, hati sudah rusak tetapi tetap dapat berfungsi. Bila menjadi dekompensasi, fungsi hati menurun drastis dan jaringan yang rusak mengganggu lairan darah melalui hati, yang dapat mengakibatkan varises berdarah, asites, gangguan jiwa, dan gejala lain.
SISTEMIK (Systemic)
Tersebar di seluruh badan. Obat sistemik biasanya diminum atau disuntikkan.
SISTEM KEKEBALAN TUBUH (Immune system)
Sistem dalam tubuh yang seharus melindungi kita terhadap infeksi.
SITOKIN (Cytokine)
Protein yang dipakai untuk menyebakan pesan antara sel.
SITOMEGALO, VIRUS (Cytomegalovirus, CMV) – LI 501
Sejenis virus herpes (HHV-5). Infeksi CMV sering terjadi pada orang sehat tanpa menimbulkan gejala.
SITOPENIA (Cytopenia)
Tingkat sel darah yang rendah.
SITOTOKSIK (Cytotoxic)
Mampu merusak sel.
SKOR KARNOFSKY (Karnofsky score)
Angka antara 0 dan 100 yang ditentukan oleh dokter untuk menggambarkan kemampuan pasien untuk berfungsi, sebagaimana diukur dengan melakukan kegiatan umum.
SPLENOMEGALI (Splenomegaly) – LI 521
Pembesaran limpa.
STADIUM
Terkait HIV, ukuran yang ditetapkan oleh WHO untuk menunjukkan tingkat perkembangan penyakit terkait HIV. 1 = tanpa gejala; 2 = penyakit ringan; 3 = penyakit lanjutan; 4 = penyakit berat. Terkait biopsi hati, tingkat kerusakan akibat fibrosis yang ditemukan pada hati. (F)0 = tidak ada fibrosis; (F)4 = sirosis berat.
STATIN
Golongan obat yang mengurangi tingkat kolesterol dalam darah.
STEATOSISLI 523
Penumpukan lemak di hati.
STEROID
Obat yang dipakai untuk mengurangi tanggapan kekebalan.
STRIDOR
Dengkur, napas yang berbunyi.
STOMATITIS
Peradangan atau iritasi pada selaput mukosa dalam mulut.
SUBKUTAN (Subcutaneous)
Di bawah kulit. Umumnya untuk obat yang disuntik di bawah kulit.
SUBTIPE (Sub-type)
Ada tiga subtipe HIV-1: M (utama), N (baru) dan O (luar).
SUMSUM TULANG (Bone Marrow)
Jaringan lembut yang terletak pada rongga tulang pipa, terutama tulang belakang, tempat sel darah dibentuk.
SUPERINFEKSI (Superinfection)
Menjadi terinfeksi ulang dengan tipe HIV yang berbeda atau resistan.
SUSUNAN SARAF PUSAT (SSP) (Central Nervous System, CNS) – LI 504
Susunan saraf yang terdiri dari otak dan saraf tulang belakang yang mengatur gerak sadar kita.
SVR (Sustained Virological Response)
Mempunyai viral load HCV yang tidak terdeteksi enam bulan setelah terapi HCV selesai. Bila menghasilkan SVR, dianggap infeksi HCV sembuh.
TAKARAN (Dose)
Banyaknya obat yang harus dipakai pada pengobatan penyakit.
TAKIPNEA (Tachypnea)
Napas berat.
TB-MDR (Multiple Drug-Resistant Tuberculosis/MDR-TB)
TB yang resistan terhadap sedikitnya dua obat baku lini pertama.
TB-XDR (Extensively Drug-Resistant Tuberculosis/XDR-TB)
TB yang resistan terhadap hampir semua obat TB, lini pertama dan lini kedua.
TEN (Toxic Epidermal Necrolysis) – LI 562
Bentuk Sindrom Stevens-Johnson yang berat, melibatkan sedikitnya 30% permukaan badan.
TERAPEUTIK
Berkaitan dengan terapi.
TERAPI ANTIRETROVIRALLI 403
Lihat ART.
TERAPI KESELAMATAN ( Salvage Therapy)
Terapi yang dicoba setelah beberapa rejimen yang sudah terpakai tidak efektif lagi akibat resistansi.
TERAPI KOMBINASI (Combination Therapy)
Pengobatan yang menggunakan dua jenis obat atau lebih.
TERAPI RUMATAN (Maintenance therapy)
Penggunaan obat terus-menerus untuk waktu tertentu setelah infeksi diobati, untuk mencegah kekambuhan atau pemburukan.
TERATOGENIK (Teratogenic)
Mampu menyebabkan kerusakan fisik pada janin.
TERDETEKSI (Detectable) – LI 125
Terkait HIV, jumlah virus (viral load) dapat diukur (tingkat di atas batas terdeteksi). Tidak terdeteksi bukan berarti HIV diberantas dari tubuh, hanya jumlah virus dalam darah tidak dapat dihitung.
TERMINAL
Tahap terakhir penyakit sebelum meninggal.
TES FUNGSI GINJAL (Kidney Function Test) – LI 136
Tes yang mengukur tingkat beberapa unsur yang menandai kesehatan ginjal.
TES FUNGSI HATI (Liver Function Test, LFT) – LI 135
Tes mengukur tingkat enzim yang ditemu dalam hati, terutama ALT dan AST.
TES PAP (Pap Smear) – LI 507
Sebuah metode deteksi dini kanker atau ketidaknormalan lain pada bagian kelamin perempuan seperti leher rahim dan rahim, dan juga pada dubur orang yang menerima seks anal.
TESTOSTERON (Testosterone) – LI 122
Hormon laki-laki yang menyebabkan timbulnya ciri seks sekunder laki-laki.
THRUSH
Lihat Kandidiasis.
TID
Tiga kali sehari.
TIMUS (Thymus)
Kelenjar dalam dada di mana sel-T yang dibuat dalam sumsum tulang dimatangkan menjadi unsur sistem kekebalan yang efektif.
TITER (Titre)
Ukuran laboratorium jumlah atau kepekatan suatu unsur dalam larutan.
TOKSISITAS (Toxicity)
Luasnya atau cara sebuah obat ada racun pada tubuh.
TOKSISITAS MITOKONDRIA (Mitochondrial Toxicity) – LI 556
Keracunan pada sel yang merusakkan mekanisme pembuatan tenaga oleh sel.
TOKSOPLASMOSIS (Toxoplasmosis) – LI 517
Infeksi oportunistik yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii.
TOLERANSI (Tolerance)
Daya tahan tubuh untuk menerima suatu zat tanpa timbulnya efek buruk.
TOPIKAL (Topical)
Lihat Lokal.
TRANSAMINASE
Sekelompok enzim yang mengatur reaksi dalam tubuh, mis. ALT dan AST yang umumnya ditemukan dalam sel hati dan jantung, tetapi dapat ditemukan dalam darah bila ada masalah pada orang tersebut.
TRIGLISERID (Triglyceride) – LI 123
Bahan baku sebagian besar lemak.
TROMBOSIT (Platelet) – LI 121
Faktor pembeku darah yang muncul dari peradangan ketika terjadi kerusakan pada pembuluh darah.
TROMBOSITOPENIA (Thrombocytopenia) – LI 121
Kadar trombosit yang rendah dalam darah.
TROPISME (Tropism)
Menunjukkan koreseptor mana yang dipakai oleh HIV untuk menularkan sel CD4. HIV dapat mengikat pada koreseptor CXCR4 (X4-tropik) atau koreseptor CCR5 (R5-tropik), atau dua-duanya (tropik ganda).
TUBERKULOSIS (TB) (Tuberculosis, TB) – LI 515
Penyakit yang disebabkan Mikobakterium tuberkulosis menghinggapi paru dan organ tubuh lain.
TUKAK (Ulcus)
Luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir.
TUMOR
Tumbuhan daging tubuh yang menyebar tanpa kendali.
URTIKARIA (Urticaria)
Reaksi alergi, sering akibat efek samping obat, yang ditandai oleh bentol-bentol berwarna kemerahan di permukaan kulit yang disertai rasa gatal. Sering disebut biduran.
UVEITIS
Peradangan pada lapisan tengah mata (uvea), walau sering dipakai untuk peradangan pada bagian apa pun dalam mata.
VAKSIN (Vaccine)
Virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, yang disuntikkan ke dalam tubuh agar kebal terhadap virus atau bakteri yang sesungguhnya.
VARISES
Pelebaran atau pembengkakan pembuluh darah atau saluran getah bening.
VEKTOR (Vector)
Pembawa penyakit(mis. nyamuk, tikus). Terkait vaksin, bagian virus atau bakteri yang dilemahkan (sehingga tidak dapat menimbulkan penyakit), yang dipakai untuk membawa vaksin
VIRAL LOADLI 125
Jumlah virus (misalnya HIV atau HCV) di dalam aliran darah.
VIREMIA (Viraemia)
Terdapatnya virus di dalam aliran darah.
VIRION
Bibit virus yang berada secara bebas di luar sel induk.
VIRUS
Kuman yang tidak dapat dilhat dengan mikroskop biasa, yang bereplikasi dalam sel yang diinfeksikannya.
VIRUS HERPES SIMPLEKS (Herpes Simplex Virus, HSV) – LI 519
Virus yang menyakitkan kulit dan sistem saraf, dan menyebabkan luka beku.
VIRUS LIAR (Wild-type virus)
Virus yang belum terpajan pada ARV.
VIRUS VARISELA ZOSTER (Varicella Zoster Virus,VZV) – LI 514
Sebuah virus, sekeluarga dengan herpes, yang menyebabkan cacar air (varisela).
VITREITIS
Peradangan pada korpus vitreum, bagian mata antara lensa dan retina.
WASTING, WASTING SYNDROMELI 518
Kehilangan berat badan yang parah pada Odha hingga otot menjadi kisut, yang bisa terjadi meskipun tidak ada infeksi lain.
WINDOW PERIOD
Lihat Masa Jendela
(http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=999)


New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!