Saturday, November 15, 2008

Buat Para Pria....TRUE STORY

Buat Para Pria....TRUE STORY


Pada tahun 1971 surat kabar New York Post menulis kisah nyata tentang
seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, Amerika.
Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik, sayangnya dia tidak
pernah menghargai istrinya. Dia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang
baik. Dia sering pulang malam- malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak
dan isterinya.



Satu malam dia memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Dia
mencuri uang tabungan isterinya, lalu dia naik bis menuju ke utara, ke kota
besar, ke kehidupan yang baru. Bersama-sama beberapa temannya dia memulai
bisnis baru. Untuk beberapa saat dia menikmati hidupnya. Sex, gambling,
drug. Dia menikmati semuanya.



Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal, dan ia mulai kekurangan uang.
Lalu dia mulai terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan
menggunakannya untuk menipu uang orang. Akhirnya pada suatu saat naas, dia
tertangkap. Polisi menjebloskannya ke dalam penjara, dan pengadilan
menghukum dia tiga tahun penjara.



Menjelang akhir masa penjaranya, dia mulai merindukan rumahnya. Dia
merindukan istrinya. Dia rindu keluarganya. Akhirnya dia memutuskan untuk
menulis surat kepada istrinya, untuk menceritakan betapa menyesalnya dia.
Bahwa dia masih mencintai isteri dan anak-anaknya.

Dia berharap dia masih boleh kembali. Namun dia juga mengerti bahwa mungkin
sekarang sudah terlambat, oleh karena itu ia mengakhiri suratnya dengan
menulis, "Sayang, engkau tidak perlu menunggu aku.



Namun jika engkau masih ada perasaan padaku, maukah kau nyatakan?

Jika kau masih mau aku kembali padamu, ikatkanlah sehelai pita kuning
bagiku, pada satu-satunya pohon beringin yang berada di pusat kota. Apabila
aku lewat dan tidak menemukan sehelai pita kuning, tidak apa-apa. Aku akan
tahu dan mengerti. Aku tidak akan turun dari bis, dan akan terus menuju
Miami. Dan aku berjanji aku tidak akan pernah lagi menganggu engkau dan
anak-anak seumur hidupku."



Akhirnya hari pelepasannya tiba. Dia sangat gelisah. Dia tidak menerima
surat balasan dari isterinya. Dia tidak tahu apakah isterinya menerima
suratnya atau sekalipun dia membaca suratnya, apakah dia mau mengampuninya?
Dia naik bis menuju Miami, Florida, yang melewati kampung halamannya, White
Oak. Dia sangat sangat gugup. Seisi bis mendengar ceritanya, dan mereka
meminta kepada sopir bus itu, "Tolong, pas lewat White Oak, jalan pelan-
pelan...kita mesti lihat apa yang akan terjadi..."



Hatinya berdebar-debar saat bis mendekati pusat kota White Oak. Dia tidak
berani mengangkat kepalanya. Keringat dingin mengucur deras.

Akhirnya dia melihat pohon itu. Air mata menetas di matanya...

Dia tidak melihat sehelai pita kuning...

Tidak ada sehelai pita kuning....

Tidak ada sehelai......

Melainkan ada seratus helai pita-pita kuning....bergantungan di pohon
beringin itu...Ooh...seluruh pohon itu dipenuhi pita kuning...!!!!!!!!!!!!



Kisah nyata ini menjadi lagu hits nomor satu pada tahun 1973 di Amerika.
Sang sopir langsung menelpon surat kabar dan menceritakan kisah ini. Seorang
penulis lagu menuliskan kisah ini menjadi lagu, "Tie a Yellow Ribbon Around
the Old Oak Tree", dan ketika album ini di-rilis pada bulan Februari 1973,
langsung menjadi hits pada bulan April 1973.



I'm coming home I've done my time And I have to know what is or isn't mine
If you received my letter Telling you I'd soon be free Then you'd know just
what to do If you still want me If you still want me Oh tie a yellow ribbon
'Round the old oak tree It's been three long years Do you still want me If I
don't see a yellow ribbon 'Round the old oak tree I'll stay on the bus,
forget about us Put the blame on me If I don't see a yellow ribbon 'Round
the old oak tree Bus driver please look for me 'Cause I couldn't bare to see
what I might see I'm really still in prison And my love she holds the key A
simple yellow ribbon's all I need to set me free I wrote and told her please
Oh tie a yellow ribbon 'Round the old oak tree It's been three long years Do
you still want me If I don't see a yellow ribbon 'Round the old oak tree
I'll stay on the bus, forget about us Put the blame on me If I don't see a
yellow ribbon 'Round the old oak tree Now the whole damn bus is cheering And
I can't believe I see A hundred yellow ribbons 'Round the old, the old oak tree
Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak tree
Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak tree
Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak tree
Tie a ribbon 'round the old oak tree Tie a ribbon 'round the old oak tree



Tipe Wanita Jawa Ideal Menurut Kamasutra Jawa!

Tipe Wanita Jawa Ideal Menurut Kamasutra Jawa!

JAWA KLENIK, PRIMBON

Masyarakat Jawa Kuno telah mengenal dua macam tipe wanita yang pantas
dinikahi:

1. Tipe Padmanagara

Tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. lambe iwir manggis karengat (bibir bagaikan buah manggis terbuka)
b. liringe sor madu juruh (kerling matanya mengalahkan manisnya juruh
madu)
c. sor tang nyuh danta santene (payudaranya mengalahkan kelapa gading)
d. wangkong iwir limas angene (pantat bagai limas yang baik)
e. wentis iwir pudak angrawit (betis bagai bunga pudak yang mempesona)
f. dalamakan gamparan gading (telapak kaki seperti gamparan gading)
g. adege padmanagara (tubuhnya seperti padmanagara)
h. lumampah giwang lan gangsa (lenggangnya beralun senada gamelan,
seperti seekor angsa)
i. panepi iwir patrem konus (pinggang bagai patrem terhunus)
j. pupu iwir pol ginempotan (paha bagai daun palma yang diserut halus).

2. Tipe Nariswari

Tipe ini memiliki ciri-ciri: murub rahasyanipun (menyala rahasianya).
Ciri-ciri lainnya berkaitan dengan tingkat spiritualitas dan inner
beauty wanita.
Ken Dedes merupakan contoh tipe ini.

Adapun tipe wanita jawa ideal adalah sebagai berikut:

1. Kusuma Wicitra
Ibaratnya bunga mekar yang sangat mempesona, yang siap untuk dipetik.
Wanita yang ideal sebaiknya mempersiapkan dirinya dengan ilmu
pengetahuan dan agama, mengharumkan dirinya dengan perbuatan baik,
menjaga kehormatan dan kesucian dirinya.

2. Padma Sari
Ibaratnya bunga teratai yang sedang mekar di kolam. Bunga teratai
dalam budaya Jawa merupakan simbul kemesraan, sehingga yang
dimaksudkan dengan wanita ideal dalam konsep ini adalah wanita cantik
yang penuh kasih mesra hanya bila bersama dengan suaminya.

3. Sri Pagulingan
Ibaratnya cahaya yang sangat indah di peraduan/singgasana raja. Wanita
yang ideal sebaiknya tidak hanya cantik jasmaninya, namun juga dapat
mempersembahkan dan menunjukkan kecantikannya hanya kepada suaminya
ketika berolah asmara di peraduan.

4. Sri Tumurun
Ibaratnya bidadari nirwana yang turun ke dunia. Wanita yang ideal
sebaiknya cantik raga dan jiwanya. Ini dibuktikan dengan kesediannya
untuk "turun", berinteraksi dengan rakyat jelata, kaum yang
terpinggirkan untuk menebarkan cahaya cinta dan berbagi kasih.

5. Sesotya Sinangling
Ibaratnya intan yang amat indah, berkilauan. Wanita yang ideal
sebaiknya selalu dapat menjadi perhiasan hanya bagi suaminya, sehingga
dapat memperindah dan mencerahkan hidup dan masa depan suaminya, juga
keluarganya.

6. Traju Mas
Ibaratnya alat untuk menimbang emas. Ini merupakan simbol wanita setia
yang selalu dapat memberikan saran, pertimbangan, nasihat, demi
terciptanya keluarga yang sakinah.

7. Gedhong Kencana
Ibaratnya gedung atau rumah yang terbuat dari emas, dan berhiaskan
emas. Ini merupakan simbul wanita yang berhati teduh dan berjiwa teguh
sehingga dapat memberikan kehangatan dan kedamaian bagi suami dan
keluarganya.

8. Sawur Sari
Ibaratnya bunga yang harum semerbak. Wanita yang ideal sebaiknya
dikenal karena kebaikan hatinya, keluhuran budi pekertinya, kehalusan
perasaannya, keluasan ilmunya, kemuliaan akhlaknya. Kecantikan fisik
dan kekayaan harta yang dimiliki wanita hanya sebagai pelengkap, bukan
syarat mutlak seorang wanita ideal.

9. Pandhan Kanginan
Ibaratnya pandhan wangi yang tertiup angin. Ini merupakan simbul
wanita yang amat menggairahkan, menawan, dan memikat hati. Dapat
dilukiskan sebagai: tinggi semampai, berparas cantik, berkulit kuning
langsat, berbibir merah alami, berpayudara montok, murah senyum, tidak
terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus, dapat memberikan keturunan.

Dalam Serat Yadnyasusila dijelaskan tentang tiga hal yang harus
dimiliki oleh seorang wanita agar dapat menjadi wanita idaman:

1.Merak ati atau mrak ati
Berarti: membina kemanisan dengan mempercantik dan merawat diri (ngadi
warni), memperindah busana (ngadi busana), berwajah ceria (ngadi
wadana), murah senyum (sumeh), santun dalam bertutur kata (ngadi
wicara), dan sopan serta luwes dalam berperilaku (ngadi solah bawa).

2.Gemati
Berarti siap untuk merawat, mengasuh, mendidik putra-putrinya,
mengatur rumah tangga, melayani suami dengan penuh keikhlasan.

3.Luluh
Berarti mampu selalu menyenangkan hati suaminya, selalu menyediakan
waktu setiap hari untuk suami dan anak-anaknya, sabar dan gembira saat
mengasuh anak-anaknya, dan selalu berusaha menciptakan keseimbangan
dan keharmonisan dalam keluarganya.

Untuk memilih (menikahi) wanita, dalam tradisi Jawa ada beberapa
faktor yang biasanya menjadi bahan pertimbangan yaitu 3B:

1.Bibit
Berkaitan dengan kecantikan wanita baik secara lahiriah maupun batiniah.

2.Bebet
Berkaitan dengan kemampuan dan kekayaan ayah wanita yang akan dinikahi.

3.Bobot
Berkaitan dengan asal-usul atau keturunan wanita yang akan dinikahi. __________________