Friday, March 27, 2009

Perjalanan Filsafat ilmu

Republika, Kamis, 20 September 2007

Perjalanan Filsafat Ilmu
Oleh : Jujun S Suriasumantri

Guru Besar Filsafat Ilmu, Mantan Direktur Program Pascasarjana UNJ

Ketika menyatakan pentingnya filsafat ilmu diberikan pada semua jenjang pendidikan pada Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) III di Jakarta 15-19 September 1981, saya tidak bermaksud menyarankan satu mata pelajaran baru yang bersifat kefilsafatan. Lewat ide itu saya ingin mengajak ilmuwan untuk menjadikan filsafat ilmu sebagai payung bagi pemahaman ilmu dengan segala aspeknya. Kesimpulan kongres yang mendukung bahwa agar dipertimbangkan pemberian mata pelajaran filsafat ilmu pada semua tingkat pendidikan dengan tujuan meningkatkan moral merupakan momentum untuk perbaikan pendidikan keilmuan. Setelah lebih dari seperempat abad berlalu, ada baiknya kita menengok ke belakang untuk melihat sudah sejauh mana perjalanan kita sekarang.


Payung hakikat
Ilmu, yang kadang disebut sebagai ilmu pengetahuan atau sains, merupakan komponen terbesar yang diberikan sebagai mata pelajaran dalam semua tingkatan pendidikan di samping humaniora dan agama. Walaupun telah bertahun-tahun mempelajari ilmu, dengan puluhan disiplin dan ratusan teori ilmiah yang tercakup di dalamnya, kita jarang mempergunakan pengetahuan ilmiah sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu dianggap sebagai hapalan bukan sebagai pengetahuan yang mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksikan gejala alam.


Selama proses belajar-mengajar, maupun dalam kegiatan penelitian akademik, teori tidak difungsikan secara semestinya. Penalaran yang berupa deduksi teoretik dari teori ilmiah dalam memecahkan masalah jarang sekali dikembangkan. Dalam kegiatan penelitian akademik pun fungsi teori hanya sebatas acuan dan penjelasan, bukan sebagai alat prediksi dan kontrol. Salah satu penyebabnya, ialah, bahwa dalam sistem pendidikan kita hanya diajarkan satu epistemologi yakni epistemologi penemuan pengetahuan ilmiah yang lebih berorientasi pada pengamatan dan induksi. Untuk itu disarankan diberikannya epistemologi alternatif yang lebih beorientasi pada penalaran dan prediksi, yakni epistemologi pemecahan masalah. Dalam epistemologi ini, kita mengacu pada teori-teori ilmiah yang relevan untuk mendeduksikan prediksi pemecahan masalah sebelum data dikumpulkan.

Epistemologi pemecahan masalah cocok untuk peserta didik yang sedang belajar untuk menguasai ilmu dan teknologi. Sedangkan epistemologi penemuan pengetahuan ilmiah cocok untuk ilmuwan profesional yang menerapkan keahliannya untuk memecahkan masalah. Kedua epistemologi ini dapat diberikan secara bersama-sama dalam mata pelajaran keilmuan, sebab mereka tidak saling menafikan malah justru saling melengkapi. Jika proses yang lebih dipentingkan daripada hasil, maka gunakan epistemologi pemecahan masalah. Sebaliknya, jika hasil yang lebih dipentingkan daripada proses maka gunakan epistemologi penemuan pengetahuan ilmiah.


Dalam kegiatan pendidikan, proses berpikir yang sistematis dan analitis menurut suatu prosedur tertentu adalah sangat penting. Hal ini menjadi tidak terlalu penting dalam kegiatan penelitian profesional, sebab yang akan dinilai adalah hasil penelitiannya. Untuk itu, peneliti profesional tidak terlalu terikat pada prosedur yang kaku, melainkan bolak-balik mempergunakan deduksi dan induksi sesuai kebutuhan penelitiannya.


Pendidikan kita memberikan mata pelajaran secara terkotak-kotak tanpa adanya payung yang memperjelas keterkaitan antara pengetahuan yang satu dengan pengetahuan lainnya. Dalam konteks ini, filsafat ilmu memperjelas eksistensi ilmu yang membutuhkan pengetahuan lain sebagai sarana berpikir dan sarana komunikasi keilmuannya. Sarana ini antara lain bahasa, logika, matematika, statistika, dan teknik analisis data lainnya. Dewasa ini terdapat pandangan yang sempit bahwa kegiatan keilmuan hanya berkutat sekitar matematika dan statistika. Fungsi bahasa dan logika verbal menjadi terpinggirkan, seakan-akan jauh dari kegiatan keilmuan. Kesadaran akan adanya keterkaitan ini diharapkan menumbuhkan aspek afektif terhadap pengetahuan yang dipelajari. Peranan bahasa harus lebih ditonjolkan agar tradisi menulis yang baik dan nalar dapat terbentuk.


Kemampuan berbahasa ini harus menjadi persyaratan mutlak, di samping persyaratan-persyaratan lain, sebab kegiatan penalaran tanpa ditopang kemampuan berbahasa yang baik takkan berkembang secara optimal. Ilmu mengungkapkan kebenaran. Agama dan moral mengajarkan kebaikan, dan seni memancarkan keindahan. Namun, semua pengetahuan ini tidak secara langsung mendatangkan kearifan. Kearifan tumbuh dari kesadaran akan keterbatasan, baik itu keterbatasan manusia, maupun keterbatasan pengetahuan manusia. Kesadaran ini menumbuhkan kerendahhatian bahwa segala sesuatu itu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kita tidak bisa hidup hanya dengan kebenaran tanpa kebaikan dan keindahan.

Kebenaran ilmiah bukan satu-satunya kebenaran, bahkan, hanya merupakan kebenaran yang bersifat probabilistik dan pragmatik. Untuk itu selalu ada tempat dalam kehidupan ilmuwan untuk pengetahuan yang lain. Ilmuwan membutuhkan agama, moral, dan seni untuk melengkapi kehidupannya.

Berfilsafat bukan saja memberikan jawaban tetapi juga mengajukan pertanyaan yang tepat. Semakin dalam dan semakin luas pengetahuan kita mengenai sesuatu, maka semakin banyak pertanyaan yang timbul. Dalam upaya kita meningkatan pendidikan keilmuan dirasakan perlunya mengembangkan paradigma baru dalam berbagai hal. Umpamanya saja, telah kita singgung sebelumnya, mengembangkan paradigma yang membedakan penelitian akademik dengan penelitian profesional, dan mengembangkan paradigma epistemologi pemecahan masalah di samping penemuan pengetahuan ilmiah. Demikian juga perlu dipikirkan pengembangan paradigma lain yang berkaitan dengan peningkatan kegiatan pendidikan dan keilmuan.


Memanfaatkan filsafat ilmu sebagai titik tolak membuat kita bisa menjelajah berbagai filsafat pengetahuan lainnya seperti filsafat bahasa, filsafat logika, filsafat matematika, filsafat statistika, filsafat agama, filsafat seni, dan filsafat moral. Filsafat di sini merupakan pengetahuan tentang hakikat. Substansi hakikat adalah paradigma dasar dari pengetahuan. Paradigma diartikan sebagai konsep yang dianut dan diamalkan oleh komunitas tertentu pada satu periode tertentu.


Konsep yang dianut
Meskipun kelihatannya materi yang dicakup sangat luas, pada kenyataannya tidak demikian, sebab kita tidak terlalu mempermasalahkan konsep perseorangan atau aliran yang mengerucut menjadi paradigma, namun langsung membidik paradigma itu sendiri. Kita tidak melakukan pendekatan historis terhadap paradigma, yang sesuai dengan definisi kita. Kita membatasi penjelajahan kita hanya terhadap konsep yang dianut dan diamalkan pada waktu sekarang. Itu pun terbatas pada konsep yang bersifat umum yang dianut sebagian besar anggota komunitas.


Jika pun kita menyinggung nama perseorangan atau aliran, maka semua itu hanya referensi atau titik tolak. Proposisi bahwa fungsi ilmu adalah mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksikan dan mengontrol tidak perlu dikaitkan dengan aliran-aliran filsafat tertentu. Epistemologi keilmuan juga sebenarnya banyak sekali, namun sebagai landasan dasar kita mulai dari konsep yang bersifat umum.


Materi yang diberikan tidak ditujukan untuk menjadikan seseorang menjadi ahli filsafat. Filsafat ilmu diberikan sebagai pengetahuan bagi orang awam yang ingin mendalami hakikat ilmu. Atau lebih terarah lagi, bagi ilmuwan yang ingin mendalami hakikat ilmu dengan segala seluk beluknya serta keterkaitannya dengan berbagai pengetahuan lainnya. Bila John J Kemeny (1958) menulis buku A Philosopher Looks at Science, maka pendekatan di sini mungkin lebih tepat sebagai a scientist looks at philosophy. Keduanya merupakan upaya ilmuwan, untuk lebih mengenal pengetahuan yang menjadi keahliannya secara filosofis.


Saya tidak berpretensi untuk mengatakan bahwa semua orang mempunyai persepsi yang sama tentang substansi filsafat ilmu. Terdapat berbagai pandangan bagaimana cara mata pelajaran filsafat ilmu itu diberikan. Bagi saya berbagai pandangan itu merupakan berkah dalam menjawab kebutuhan yang berbeda-beda. Bahkan, pada pendekatan yang disarankan di sini pun terdapat variasi dalam substansi dan penekanan. Sudah lebih dari seperempat abad berlalu sejak Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) III menyimpulkan perlunya filsafat ilmu diberikan dalam sistem pendidikan kita, dan sekarang bila kita membuka internet, menurut pendataan google terdapat 256 ribu situs mengenai filsafat ilmu. Saya kira hal ini perlu kita syukuri.


Ikhtisar
- Ilmu dengan ribuan teori ilmiah yang diajarkan di lembaga pendidikan, jarang dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari.
- Lembaga pendidikan kita memberikan pelajaran secara terkotak-kotak dan tidak menggambarkan kaitan antara ilmu yang satu dengan yang lain.
- Filsafat ilmu bisa menjadi pengetahuan bagi kalangan awam untuk memahami hakikat berbagai ilmu.


Republika Online : http://www.republika.co.id
http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=307657&kat_id=16



Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.

Saturday, March 21, 2009

Logika Sebagai Esensi Dari Filsafat

Betrand Russell lahir pada tahun 1872, Ia lahir dari kalangan bangsawan. Pada usia 2 tahun Ia kehilangan ibunya dan berselang 2 tahun kemudian Ia kehilangan ayahnya. Maka setelah kematian yang berturut-turut ini, Ia tinggal bersama dengan orang tua ayahnya.


Singkat cerita Ia menempuh pendidikan di bidang ilmu pasti dan filsafat di Universitas Cambridge, gurunya diantaranya Alfred North Whitehead dan di Cambridge Ia bertemu dengan George Edward Moore yang kemudian menjadi sahabatnya.


Selama hidupnya Ia sangat produktif dalam menulis buku, kurang lebih 71 buku dan brosur, yang membahas tentang berbagai macam permasalaham mulai dari filsafat, pendidikan masalah moral, agama, sejarah dan politik.


Antara tahun 1911-1915 Russell mengajar di Universitas Cambridge. Karena pada tahun 1916 Ia keluar dari Cambridge karena Ia dihukum sebab menolak untuk mengikuti wajib militer, bahkan sampai dipenjara karena Ia mempropagandakan pasifisme pada tahun 1918. Setelah Ia tidak mengajar lagi di Cambridge sebagai dosen tetap, Ia selalu menjadi dosen tamu bahkan sampai memberi ceramah-ceramah di berbagai Universitas di Amerka Serikat.


Ia memang manusia yang penuh dengan gagasan-gagasan, bahkan gagasan-gagasannya tentang pendidikan coba Ia terapkan bersama istrinya dengan mendirikan sekolah yang menganut sistem pendidikan progresif.

Ia juga aktif dalam aksi-aksi melawan persenjataan nuklir. Bahkan sempat Ia menulis beberapa buku tentang permasalahan nuklir ini. Menjelang akhir hidupnya Ia menerbitkan buku yang mengungkapkan kejahatan operang yang dilakukan oleh tentang Amerika di Vietnam. Dan Ia juga mendirikan Pengadilan Internasional untuk mengadili kejahatan-kejahatan perang, salah seorang anggotanya adalah Jean Paul Sartre.



Pada tahun 1970 Russell meninggal dunia, dan seluruh bukunya diwariskan pada Universitas McMaster, Hamilton, Ontario , Kanada yang Ia gabungkan sendiri ke dalam The Collected Papaers of Bertrand Russell sebanyak 14 jilid ditambah Bibliography sebanyak 3 jilid.

Berikut ini beberapa karya Bertrand Russell lainnya, seperti The Analysis of Mind (1921), The Analysis of Matter (1927) dan juga Human Knowledge, Its Scope and Limits (1948). Buku yang juga cukup terkenal adalah A History of Western Philosophy (1945)




Tesis-tesis:

Berikut ini beberapa tesis yang dapat diangkat dalam buku Our Knowledge of The External World: As a Field for Scientific Method in Philoshophy

1. Logika sebagai Esensi dari Filsafat.
2. Teori tentang Kontinuitas.
3. Teori Positif tentang Ketidakberhinggaan.



Logika sebagai Esensi dari Filsafat

Permasalahan yang selama ini dihadapi oleh pada filusuf menurut Russell adalah karena para filusuf terkadang terlalu berlebihan dan selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang terbaik. Walaupun keadaan ini tidak mungkin bisa dicapai karena para filusuf yang ada selama ini kurang tepat melihat permasalahan filsafat dan metode-metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan filsafat.


Menurut Russell permasalahan-permasalahan filsafat dan metode-metode filsafat selama ini tidak mudah untuk dipahami atau dirumuskan oleh sekolah-sekolah yang ada, banyak permasalahan-permasalahan tradisionalyang belum dapat dipecahkan oleh pengetahuan yang sekarang ada. Bahkan ada beberapa permasalahan yang sudah mulai di tinggalkan namun sebenarnya masih bisa dipecahkan melalui metode-metode yang tepat dengan tingkat pengetahuan yang lebih maju.


Dalam merumuskan permasalahan ini, Russell menoba membaginya ke dalam 3 tipe besar yaitu tipe pertama disebut sebagai tipe tradisional klasik yang diwakili oleh pemikiran Kant dan Hegel, periode ini menekankan pada kecenderungan untuk mengadopsi pemecahan permasalahan yang terjadi sekarang dengan metode-metode dan hasil-hasil yang telah dicapai pada masa Plato dan lainnya. Tipe kedua adalah Evolusionisme, yang dimulai dari pemikiran Darwin hingga Herbert Spencer. Namun pada perkembangan selanjutnya didominasi oleh pemikiran William James dan M Bergson. Dan Tipe Ketiga adalah yang disebut Logika Atomisme, yang melihat filsafat melalui metode kritis matematika.


Pada tipe Tradisional Klasik perhatian utamanya adalah para filusuf Yunani yang menekankan pada rasio sebagai perhatian utamanya. Metode deduksi apriori digunakan dalam tipe ini untuk mengkaji fenomena yang ada. semua realita adalah suatu kesatuan dan tidak ada perubahan. Sense yang ada dalam dunia merupakan ilusi. Keganjilan dari hasil yang diperoleh oleh para filusuf tidak membuat mereka merasa cemas karena bagi mereka rasio merupakan satu-satunya keabsahan yang sahih.


Ketika para filusuf yang mereka jadikan acuan meninggal, maka ajaran mereka terus dipertahankan dengan menggunakan kekuasaan, tradisi, kekuatan hukum dan juga kekuatan yang selama ini masih ada yaitu otoritas agama.


Di Inggris, rasio apriori ini digunakan untuk mengungkapkan rahasia tentang dunia dan dapat membuktikan kenyataan seperti apa yang di tampakkan. Logika dalam tipe Tradisional Klasik ini di konstruksikan melalui proses negasi. Logika dibuat untuk mengutuk mereka semua untuk menerima fenomena dan fenomena diungkapkan untuk sadar akan dunianya. Dunia dibentuk oleh logika dengan sedikit peran dari pengalaman.


Dunia, menurut tipe ini, merupakan "organic unity", dimana bagian-bagiannya yang berbeda bergabung menjadi satu dan bekerja sama karena mereka sadar bahwa mereka berada dalam satu tempat yang sama sebagai satu kesatuan. Intinya tipe ini merupakan penggabungan antara pemikiran Yunani yang menekankan pada rasio dan abad pertengahan yang menkankan pada kesempurnaan alam semesta.


Pada tipe Evolusionisme, percaya pada dirinya yang mendasarkan pada ilmu pengetahuan, Sebuah pembebasan dari harapan-harapan, memberikan inspirasi dalam menghidupkan kembali kekuatan manusia. Evolusionisme ini bukan ilmu pengetahuan yang sesungguhnya, dan juga bukan metode untuk memecahkan masalah. Filsafat ilmiah yang sesungguhnya adalah suatu yang lebih kuat sekaligus lebih longgar, menguak harapan-harapan tentang keduaniaan dan membutuhkan beberapa disiplin supaya berhasil dalam mempraktekkannya.


Logika, matematika, fisika hilang dalam tipe ini disebabkan karena mereka terlalu statis. Apa yang nyata adalah sesuatu yang mendesak dan bergerak menuju pada satu tujuan. Terdapat 2 kritik terhadap hal ini, diantaranya, pertama, kebenaran tidak mengikuti apa yang telah dihasilkan ilmu pengetahuan yang selalu memperhatikan fakta yang mengalami evolusi. Kedua, motif dan kepentingan di inspirasikan oleh praktek-praktek eklusif.


Hal yang paling penting dalam tipe Evolusionisme adalah pertanyaan tentang tujuan manusia atau setidaknya tentang tujuan hidup manusia. Evolusionisme lebih tertarik pada moralitas dan kebahagiaan dari pada pemngetahuan semata.


Pada awalnya Russell sudah mulai menampakkan penyerangan pada idealismedengan memihak pada akal sehat (common sense) dan Ia lebih menekankan pada analisis logis. Namun setelah buku ini dikeluarkan maka Russell sudah mulai beralih dari common sense ke pada ilmu pengetahuan, maksudnya adalah dalam berfilsafat atau dalam memecahkan permasalahan filsafat harus mengacu pada ilmu pengetahuan yang ketat dan kritis.


Tipe Logika Atomisme ini mempunyai tujuan untuk mengupas habis struktur hakiki bahasa dan dunia. Tujuan ini dicapai melalui jalan analisis. Menurut Russell filsafat bertugas menganalisa fakta-fakta. Filsafat harus melukiskan jenis-jenis fakta yang ada. Bagi Russell fakta-fakta tidak dapat bersifat benar dan salah yang mengandung dan bisa dikatakan benar dan salah adalah proposisi-proposisi yang mengungkapkan fakta-fakta. Atau dengan kata lainproposisi-proposisi merupakan simbol dan tidak merupakan sebagian dunia. Dimana suatu proposisi terdiri dari kata-kata, yang menunjukkan kepada data inderawi (sense-data) dan universalia (universalis), yaitu ciri-ciri atau relasi-relasi.


Ada yang disebut proposisi atomis, dimana proposisi ini sama sekali tidak mengandung unsur-unsur majemuk. Suatu proposisi atomis mengungkapkan suatu fakta atomis. Dengan demikian Russell menyimpulkan bahwa bahasa sepadan dengan dunia. Dengan kata lain melalui bahassa kita dapat menemukan fakta-fakta jenis mana yang ada. Menurur Russell bahasa menggambarkan realitas. Namun bahasa yang Ia maksud adalah bahasa sempurna, yang terlepad dari kedwiartian dan kekaburan, yaitu bahasa logis yang dirumuskan dalam principia mathematica.


Dengan proposisi-proposisi atomis kita dapat membentuk suatu proposisi majemuk, misalnya dengan menggunakan proposisi-proposisi atomis kita dapat membentuk suatu proposisi majemuk, misalnya dengan menggunakan kata "dan" atau "atau". Yang dihasilkan adalah suatu proposisi molekuler (molecular proposition). Tetapi tidak ada fakta molekuler yang hanya menunjuk pada fakta-fakta atomis.


Kebenaran atau ketidak benaran suatu proposisi molekuler tergantung pada kebenaran atau ketidakbenaran proposisi-proposisi atomis yang terdapat di dalamnya. Jadi fakta-fakta yang atomis menentukan benar tidaknya proposisi apa pun juga. Atau perkataan Russell adalah "molecular proposition are truth-function's of propositions.


Russell sadar bahwa dalam argumennya ini juga ada beberapa kelemahan yang masih dapat dihindari, hal ini ditunjukkan bahwa bagi Russell masih ada fakta umum. Seperti pernyataan-pernyataan umum yang tidak harus dibentuk oleh proposisi atomis seperti semua orang akan mati, dari proposisi ini pernyataan ini benar karena bukan terdiri dari serangkaian fakta-fakta atomis tetapi proposisi ini benar karena adanya fakta umum yang berlaku benar.


Hal kedua Russell juga mengakui adanya fakta-fakta negatif., karena itulah satu-satunya cara untuk menerangkan kebenaran dan ketidakbenaran proposisi-proposisi negatif. Dan terakhir Russell harus mengakui adanya fakta-fakta khusus yang lebih mengacu pada suatu kepercayaan atau suatu fakta psikis (mental fact)



Kritik-kritik terhadap Teori Atomisme Logis

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa atomisme logis mengandung suatu metafisika, alasannya adalah teori ini mau menjelaskan struktur hakiki dari bahasa dan dunia, atau dengan kata lain teori ini menjelaskan bagaimana akhirnya halnya dengan realitas seluruhnya.


Dunia dapat diasalkan kepada fakta-fakta atomis, jelas sekali merupkana suatu pendapat metafisis. Metafisika yang terdapat dalam teori Russell merupakan suatu pluralisme radikal, sama sekali bertentangan dengan monisme yang menandai idealisme, khususnya idealisme Bradley.


Atomisme logis menggunakan suatu kriterium untuk menentukan makna. Suatu proposisi mengandung makna kalau dapat ditunjukkan suatu fakta atomis yang sepadan dengannya atau kalau suatu proposisi majemuk terdiri dari proposisi-proposisi atomis yang masing-masing sepadan dengan suatu fakta atomis. Akan tetapi proposisi yang dinyatakan oleh atomisme logis tidak dapat disamakan dengan kedua jenis proposisi ini.


Tidak ada fakta atomis yang membuat proposisi-proposisi yang membentuk teori proposisi atomisme logis itu menjadi benar atau tidak benar. Akibatnya perlu disimpulkan bahwa proposisi-proposisi atomisme logis sendiri tidak bermakna. Dan Russell sendiri tidak memberikan penyelesaiannya karena Ia telah beralih kepada pembahasan yang lain.



Analisa Kritis

Mengenai pendapat Russell tentang tipe Tradisional Klasik memang ada benarnya karena pada tipe ini mereka lebih menekankan pada pemikiran-pemikiran yang sudah lama adanya, dan belum tentu tepat dan dapat menentukan benar atau salah suatu fakta. Dengan kata lain pendekatan filsafat yang sudah usang belum tentu tepat untuk diterapkan pada masa tertentu, terkadang apa yang ditawarkan oleh filusuf-filisuf terdahulu haya dapat berlaku pada jamannya.


Memang logika pada saat ini sudah digunakan, karena Aristoteles sudah memulainya, namun logika disini digunakan hanya untuk mengkonstruksi fakta melalui negasi saja. Atau dengan kata lain dunia dibentuk melalui pernyataan saja tanpa memperhatikan pengalaman yang kongkrit.

Pada dasarnya pendekatan yang ditawarkan oleh Russell adalah pendekatan logika yang atomis, dimana pendekatan ini lebih mengandalkan pendekatan yang sangat matematis. Disatu sisi pendekatan yang dilihat dari sudut matematis lebih sistematis. Biasanya filsafat dan permasalahannya jika dikaji dengan menggunakan pendekatan yang secara sistematis umumnya lebih sistematis, alur berfikir sangat runtut.


Namun kelemahannya ada beberapa permasalahan filsafat yang tidak dapat didekati dengan pendekatan yang bersifat matematis seperti metafisis, atau mengenai ontologi. Maka kebanyakan para filusuf yang menekankan kajian filsafatnya dengan metode logika, mereka tidak terlalu ambil pusing dengan metefisis atau segala hal yang berbau dengan idealisme. Sesuatu itu harus dapat dipertanggungjawabkan dengan proposisi-proposisi yang tepat dan benar. Sehingga fakta-fakta yang hadir dapat diwakilkan dengan proposisi-proposisi yang benar dan sahih. Sayangnya Russell kurang membahas lebih lanjut berkenaan dengan kekuarnga

Dikutip dari : Arif Wibowo (blog.edu.ui)


New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

Saturday, March 14, 2009

Karier Sesuai Zodiak

Sedang mencari profesi baru, tapi bingung mau jadi apa? Berikut ini beberapa penjelasan mengenai karakter masing-masing bintang zodiak untuk membantu melihat kemungkinan profesi yang sesuai. Percaya atau tidak, semua itu kembali lagi kepada Anda. Namun, tak ada salahnya untuk 'mengintip' dan melihat kemungkinannya, kan?

Aries (21 Maret-19 April)
Si Biri-Biri Jantan yang energik, baik dalam melakukan pekerjaan yang menantang, kompetitif, maupun wiraswasta. Bintang ini akan bekerja baik jika diberikan iming-iming komisi, seperti insentif penjualan. Pahlawan dari dalam hatinya, Aries juga cocok sebagai prajurit, polisi, dan pasukan penyelamat. Bidang periklanan dan kehumasan juga bisa dijadikan salah satu pilihan karena sifat senang berpromosinya yang cocok untuk bidang ini.

Taurus (20 April-20 Mei)
Bintang ini mendambakan karier yang bisa memberikan kestabilitasan. Taurus tak masalah jika harus kerja lembur asalkan mendapat bayaran yang setimpal, fasilitas yang memuaskan, dan banyak waktu libur. Taurus cukup sensual dan menyenangi pekerjaan yang berhubungan dengan makanan, bunga, atau barang-barang luks. Terkenal karena suaranya yang merdu, orang yang berada di bawah bintang ini juga baik sebagai penyanyi, pembicara, dan resepsionis.

Gemini (21 Mei -20 Juni)
Si Kembar yang cerdas memerlukan pekerjaan yang membutuhkan stimulasi intelektual. Meski orang-orang yang di bawah tanda ini tak suka bekerja di luar batas waktu, Gemini bisa memberikan produktivitas tinggi dalam waktu hari kerja ketimbang apa yang dihasilkan orang lain. Mereka baik bekerja di bawah tekanan, hingga profesi yang cocok, antara lain pekerja technical support, customer service, guru, dan penulis.

Cancer (21 Juni-22 Juli)
Penuh rasa kasih dan perseptif, Sang Kepiting sangat cocok di perkejaan yang memerlukan kemampuan mengasuh. Pekerja sosial, berkebun, dan menjaga anak adalah hal-hal natural yang cocok untuk zodiak ini. Cancer baik dalam menghasilkan uang, dan akan cocok jika ditempatkan sebagai penjual saham, eksekutif bank, dan manajer portofolio saham. Karena sifatnya yang tak terlalu suka mengumbar cerita, bisa diandalkan, dan taktis, mereka cocok bekerja di bagian sumber daya manusia.

Leo (21 Juni-22 Juli)
Leo sangat kreatif, dinamis, dan penuh inspirasi. Leo cocok sebagai penampil di atas panggung, dekorator interior, dan pemandu wisata. Karena sifat dasar singa, maka mereka memerlukan karier yang memberi mereka status dan prestis tinggi. Maka, pekerjaan seperti dokter, pengacara, dan eksekutif akan cocok. Mereka cocok ditempatkan di posisi tinggi. Mereka juga cocok bekerja dekat dengan anak-anak.

Virgo (23 Agustus-22 September)
Virgo yang penuh perhatian akan baik bekerja di bagian jasa. Mereka senang memenuhi kebutuhan para pelanggannya. Mereka akan baik bekerja di bidang seputar restoran, spa, dan hotel. Virgo memiliki daya ingat kuat sehingga akan cocok bekerja sebagai editor, peneliti, dan guru. Karena memiliki perbendaharaan kata yang banyak, Virgo cocok bekerja sebagai penulis dan kritikus. Akan baik dalam bekerja yang banyak memberikan tip dan bonus.

Libra (23 September-22 Oktober)
Si Libra yang menawan, ceriwis, dan berselera tinggi akan menyenangi pekerjaan yang berhubungan dengan publik. Mereka akan cocok bekerja di bagian penjualan. Secara alami artistik, mereka cenderung bekerja di bidang seni, seperti desain, musik, atau tarian. Libra juga anggun dalam bersikap, akan bagus bekerja sebagai duta, customer service representative dan host restoran.

Scorpio (23 Oktober-21 November)
Penuh fokus dan motivasi diri, Scorpio akan baik bekerja di profesi yang membutuhkan konsentrasi. Orang yang berada di bawah zodiak ini akan cocok bekerja sebagai ahli bedah, pengacara, dan sekretaris eksekutif. Scorpio tak suka berada dalam pengawasan dan perlu diberikan kebebasan setelah mereka membuktikan dirinya bahwa ia bisa dipercaya. Scorpio menyenangi misteri, yang membuat mereka cocok bekerja sebagai detektif, polisi, dan psikiater.

Sagitarius (22 November-21 Desember)
Sebagai pribadi yang penuh antusias dan optimistis, Sagitarius memerlukan pekerjaan yang penuh tantangan. Orang-orang di bawah bintang ini tak tahan berada dalam rutinitas, dan akan lebih senang untuk berkelana dalam bisnis daripada bekerja di belakang meja sepanjang hari. Sangat aktif, si pemanah akan nyaman bekerja di luar ruangan dan cocok sebagai ahli lanskap, pelatih binatang, dan pelatih fitnes. Sebagai pribadi yang filosofis, Sagitarius sangat cocok bekerja sebagai pengacara, profesor, dan pemuka agama.

Capricorn (22 Desember-19 Januari)
Penuh perhatian dan pendengar kata hati, Capricorn butuh pekerjaan yang memerlukan banyak tanggung jawab. Capricorn jarang bekerja hanya sebagai bawahan, mereka bisa diandalkan sehingga akan baik ditempatkan sebagai manajer toko atau administrator rumah sakit. Pekerjaan seputar perbankan, manufaktur, dan gedung adalah industri yang bagus untuk dikejar oleh orang-orang di bawah zodiak ini.

Aquarius (20 Januari-18 Februari)
Aquarius kurang menyenangi pekerjaan yang konvensional. Apa pun yang mereka kerjakan, mereka senang melakukannya dengan gaya yang berbeda. Misalnya di dunia pengobatan, mereka justru mengambil dari segi holistik atau di dunia perkebunan, mereka justru menanam tanaman organik, bahkan pertunjukan seni kontemporer. Inovatif dan intelektual, Aquarius menyenangi pekerjaan yang memberi mereka ruang untuk berimajinasi, mengeksplor, dan berinovasi. Mereka akan suka bekerja sebagai ilmuwan, insinyur, dan bekerja di bidang kemanusiaan.

Pisces (19 Februari-20 Maret)
Sebagai karakter yang penuh intuisi dan imajinasi, Pisces adalah artis alami. Mereka menyenangi pekerjaan yang kreatif, apakah itu tata rambut, desain grafis, atau jurnalisme foto. Ikan juga penuh kasih dan menyenangi bidang kesembuhan, seperti suster, pekerja sosial, dan terapis fisik. Pisces juga akan menjadi dokter hewan dan psikolog yang baik. Intinya, mereka yang berada di bawah zodiak ini akan bekerja sangat baik jika mereka bisa menetapkan waktu kerja mereka sendiri dan bekerja sendiri. *

dikutip dari Kompas.com


New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!